Sabtu, April 20, 2024

Komunal Raih Pendanaan Tahap Awal dari East Ventures

Techbiz.id – Komunal, perusahaan peer-to-peer (P2P) lending online yang berbasis di Surabaya, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Ventures dan diikuti oleh Skystar Capital.

Investasi ini diyakini akan mempercepat misi Komunal dalam menjembatani gap pendanaan (funding gap) yang sangat dibutuhkan oleh para pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang belum bisa dilayani oleh bank, yang jumlahnya kian bertambah.

Ide pembuatan Komunal muncul ketika para founder menyadari besarnya jumlah gap pendanaan yang dialami oleh Indonesia sejak awal tahun 2018. Gap pendanaan bagi para pemilik UMKM di Indonesia bisa mencapai angka Rp1.000 triliun (sekitar US$70 miliar) per tahun, meskipun sektor perbankan dan keuangan mikro tengah tumbuh dengan pesat. Gap ini bahkan terlihat lebih jelas di luar wilayah Jabodetabek, yang mengelilingi ibukota Jakarta. 

Namun, Indonesia sebenarnya memiliki basis pengguna telepon seluler yang cukup besar dan terus berkembang. Mayoritas dari penduduknya pernah menggunakan aplikasi e-commerce dan transportasi online. Kesempatan ini kemudian diambil oleh Hendry Lieviant, mantan analis kredit di Goldman Sachs, yang memutuskan untuk mendirikan Komunal bersama Rico Tedyono dan Kendrick Winoto. Mereka bertiga mempunyai misi untuk menggabungkan metodologi kredit terbaik, data dan teknologi alternatif, hingga kemitraan dengan komunitas bank-bank regional (BPR) dan Koperasi, guna memperluas akses pendanaan bagi para pemilik UMKM di Indonesia.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, karena memberikan kontribusi lebih dari 60% untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan lebih dari 95% untuk penyerapan tenaga kerja. Sayangnya, mereka sering menghadapi kesulitan saat mencari pendanaan guna melakukan ekspansi bisnis, lewat lembaga pemberi pinjaman tradisional seperti bank. Hal ini disebabkan karena kurangnya riwayat pinjaman dan biaya operasional yang besar untuk melayani mereka. Lewat Komunal, kami ingin membantu UMKM yang potensial untuk terus berkembang dan turut memperbaiki ekonomi Indonesia secara substansial, serta mengurangi kesenjangan,” ungkap Hendry Lieviant, Co-Founder dari Komunal.

Sementara itu, Rico Tedyono, Co-Founder dari Komunal menyampaikan, model bisnis P2P dikatakan Hendry terbukti mampu membantu meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi lewat inklusi keuangan yang lebih baik.

Komunal menurutnya tidak hanya menyediakan kesempatan bagi masyarakat umum untuk menjadi Pemberi Pinjaman dengan bunga yang menarik, namun juga membuka akses pendanaan baru bagi para Peminjam yang tidak bisa dilayani oleh bank.

“Lewat platform kami, para pemilik UMKM kini bisa mendapatkan pinjaman yang mereka butuhkan untuk tumbuh,” ujar Rico.

Hanya dalam waktu 8 bulan, Komunal telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp50 miliar untuk para UMKM berkualitas, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Lanskap bisnis Pinjaman Online di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat selama tiga tahun terakhir. Pada bulan Juni 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa total transaksi pinjaman P2P bisa mencapai angka Rp45 triliun, naik 97,7% sejak bulan Desember 2018.

Willson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures mengatakan, Komunal mempunyai misi yang serupa dengan East Ventures, yaitu mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Tim Komunal telah membuktikan kemampuan mereka yang unik dalam melakukan eksekusi dengan cepat, namun tepat, terlepas dari status mereka sebagai pendatang baru dan hadir di kota tingkat dua.

“Kami senang bisa turut bergandengan tangan dengan mereka dalam membuka kesempatan yang lebih baik bagi para UMKM di Indonesia,” ungkapnya.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...