Rabu, April 24, 2024

Pemprov Jakarta dan Jabar Manfaatkan Waze Pantau Covid-19

Techbiz.id – Jakarta Smart City (JSC) dan Jabar Digital Service (JDS) menggunakan data dari Waze digunakan untuk mengevaluasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

JSC menggunakan Waze for Cities Data untuk mengevaluasi kebijakan lalu lintas Ganjil-Genap Jakarta, membantu memonitor titik-titik kemacetan dinas perhubungan secara semi-automasi, dan menemukan rute yang tidak dijangkau oleh jaringan MRT.

Berdasarkan informasi tersebut, JSC dapat mengidentifikasi dan merekomendasikan daerah-daerah yang perlu dijangkau oleh TransJakarta atau sistem transportasi umum lainnya, sekaligus memaksimalkan pilihan transportasi umum yang aman selama pandemi.

Head of Data & Analytics Jakarta Smart City, Juan Intan Kanggrawan, menilai data Waze membantu timnya dalam mengawasi kondisi lalu lintas Jakarta.

“Waze for Cities Data telah menguntungkan kami dalam banyak hal, terutama dalam memaksimalkan pelayanan publik,” paparnya.

Data Waze memungkinkan JSC menelaah dan menganalisis pola kemacetan lalu lintas tertinggi di Jakarta, kemudian mengubah gagasan-gagasan menjadi tindakan untuk kota yang lebih baik lagi, di mana gagasan ini telah terjustifikasi dengan metrik yang dapat diukur.

“Ketika COVID-19 melanda, kami menggunakan pola pengemudi Waze secara real-time untuk menentukan keberhasilan PSBB dan memeriksa hasilnya,” kata Intan.

Serupa dengan JSC, JDS adalah Unit Pelaksana Pengelola Layanan Digital, Data, dan Informasi Geospasial yang beroperasi di bawah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Setiaji, data dari Waze for Cities membantu pihaknya menanggapi masalah dengan cepat dan membuat keputusan di saat krisis.

“Kami melihat bahwa platform ini akan terus berguna bagi perencanaan kedepannya. Setiap kali kami menemukan lubang jalan dan titik banjir, kami dapat langsung memberitahu pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut,” ucapnya.

Sebelum menggunakan data Waze, Setiaji harus mengerahkan petugas di lapangan untuk memantau secara manual dengan menghitung volume kendaraan di jalan dan memeriksa CCTV.

“Sejak kami menjadi mitra Waze for Cities Data pada Juli tahun lalu, memantau lalu lintas menjadi jauh lebih mudah dan nyaman,” imbuh Setiaji.

Waze for Cities Data adalah bagian dari Waze for Cities, dimana mitra dapat mengakses berbagai solusi untuk mengelola lalu lintas saat situasi genting.

Program gratis untuk berbagi data dengan dua arah ini menghasilkan pemahaman lebih baik tentang smart data di antara para pemimpin kota, membantu mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat ketika memantau kebijakan berbasis kota seperti PSBB.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...