Techbiz.id – Tokocrypto dan Jagartha Advisors melakukan edukasi investasi aset kripto dan teknologi blockchain kepada para investor pasar modal di Indonesia.
Saat ini, pertumbuhan jumlah masyarakat di Indonesia yang aktif berinvestasi masih tergolong sangat kecil.
Padahal, investasi merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
Baca juga: Trader Kripto Untung 10% Sehari Saat Pandemi Corona
Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat luas terkait investasi dan beragam instrumennya.
Edukasi kepada investor pasar modal menurut CEO Jagartha Advisors FX Iwan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap pengayaan wawasan investor, khususnya ritel, terhadap berbagai bentuk investasi alternatif.
“Harus diakui ragam investasi di negara kita masih sangat terbatas ke aset yang tradisional. Bukan berarti hal itu salah, karena secara historis aset tradisional juga memiliki kenaikan nilai yang signifikan untuk jangka panjang,” ucapnya
Leboh lanjut dijelaskan Iwan, investor juga perlu mulai mempelajari bentuk-bentuk alternatif lainnya. Tujuannya selain diversifikasi aset, akan memupuk kesadaran dan kehati-hatian masyarakat akan produk investasi bodong dan mana yang betul-betul aman untuk mengembangkan aset.
Menurut Iwan, produk investasi alternatif dapat menjadi strategi masyarakat untuk mengembangkan pendapatan. Namun, Iwan juga menggarisbawahi pentingnya membekali diri dengan pengetahuan yang valid agar tidak salah pilih instrumen.
Terlebih, pandemi COVID-19 menurutnya cukup mempengaruhi keputusan investor dalam memilih produk-produk investasi.
“Sayang rasanya kalau investor kita kurang peka dan mengikuti perkembangan teknologi blockhain yang semakin pesat di skala global. Kerjasama edukasi ini diharapkan bisa jadi inisiatif yang baik untuk membuka ruang belajar dan diskusi bagi peminat investasi alternatif, termasuk untuk aset kripto,” tambahnya.
Pang Xue Kai, CEO dan Co-Founder Tokocrypto, menyampaikan bahwa saat ini aset kripto adalah legal di Indonesia sebagai sebuah komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.
“Belum banyak yang mengetahui terkait hal ini, sehingga banyak orang yang belum berani untuk mengambil kesempatan berinvestasi pada blockchain dan aset kripto,” ucapnya.