Kamis, April 25, 2024

Transaksi E-Commerce Meningkat 22% di Akhir 2019

Techbiz.id – Berdasarkan hasil riset terbaru yang dilakukan oleh Kredivo dan Katadata Insight Center yang bertajuk “Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia” menunjukkan transaksi di e-commerce yang meningkat.

Peningkatan jumlah rata-rata transaksi e-commerce per bulan dari kuartal pertama menuju kuartal terakhir pada 2019 menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang semakin mendalam terhadap e-commerce.

Puncak peningkatan ini terjadi pada bulan Desember 2019 dengan jumlah transaksi lebih besar 22% daripada rata-rata jumlah transaksi bulanan.  

Peningkatan kepercayaan dan kenyamanan dalam berbelanja online ini juga membuat konsumen merasa lebih yakin saat bertransaksi dalam nominal besar. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai transaksi yang meningkat dari 2018 ke 2019 di hampir semua tiga belas (13) kategori produk seperti komputer dan aksesorisnya. 

Baca juga: Kredivo Catat Peningkatan Pengguna 42%

Riset yang dilakukan guna mengetahui gambaran mendalam terkait dengan tren dan perilaku konsumen online ini, menggunakan studi kasus Kredivo.

Pemanfaatan data primer sampel transaksi dari enam pemain e-commerce terbesar Indonesia dipercaya bisa memberikan gambaran langsung mengenai industri e-commerce tanah air.

Menurut General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani, adaptasi kebiasaan baru dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat menuntut pelaku bisnis terus memahami tren dan perilaku konsumen, baik itu sebelum maupun saat pandemi.

“Kami percaya dengan adanya riset ini akan memberikan manfaat  bagi strategi bisnis para mitra e-commerce seiring dengan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi dalam berbelanja online, termasuk menggunakan pembayaran digital,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Lily memaparkan tren positif kepercayaan tersebut juga berlanjut ke semester pertama tahun 2020. Data internal Kredivo mencatat peningkatan frekuensi pembelian di e-commerce yang terus berlanjut, khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok.

Selain pergeseran kebiasaan masyarakat dari transaksi offline menjadi transaksi online dan peningkatan adopsi digital, hal ini menandakan bahwa masyarakat tetap percaya pada e-commerce meskipun di tengah situasi menantang saat ini.

Disisi lain, riset juga menemukan bahwa potensi pertumbuhan e-commerce di luar Jawa cukup baik meski jumlah dan nilai transaksi e-commerce Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa. Sebagai contoh di level kota, beberapa kota besar di luar Jawa memiliki konsumen e-commerce yang cukup banyak, seperti Medan, Palembang, dan Denpasar. 

Sementara itu menurut Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri, peningkatan aktivitas e-commerce didukung oleh konsumen Generasi Z dan Milenial yang berkontribusi sebesar 85% dari total transaksi.

Meski demikian, semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi online, terlihat dari jumlah transaksi rata-rata per orang per tahun yang hampir sama, yakni 17-20 kali dalam setahun berapapun usianya. 

Mulya menjelaskan, secara keseluruhan riset ini diharapkan menjadi riset yang unik dan berbeda dibanding riset serupa lainnya, karena riset ini menggunakan pendekatan berbasis data primer Kredivo, sebagai metode pembayaran di hampir semua marketplace dan e-commerce terkemuka di Indonesia.

Riset ini dapat memberikan gambaran langsung dan lebih mendalam tentang bagaimana sesungguhnya perilaku konsumen dan kinerja industri e-commerce tanah air.

“Dari tren perilaku konsumen, pertumbuhan transaksi pada tahun 2018-2019 serta peningkatan penetrasi digital dan inklusi keuangan dengan hadirnya teknologi keuangan, kami melihat bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap e-commerce meningkat,” pungkasnya. 

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...