Kamis, April 25, 2024

Sharp Ambisi Kuasai 25% Pangsa Pasar TV Digital

Techbiz.id – Menyusul akan diberlakukannya penyiaran digital pada tahun 2022 mendatang, produsen elektronik Sharp akan memproduksi 100% tv digital mulai tahun 2021 mendatang.

Sebagai informasi, pada 2 November 2022 mendatang pemerintah akan melakukan analog switch off industri penyiaran sesuai dengan yang ditentukan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai Postel dan Penyiaran sebagai aturan pelaksana dari UU Cipta Kerja.

Head Marketing AUVI Product Strategy Division PT Sharp Electronics Indonesia, Ardy menyampaikan, Sharp telah menyiapkan perangkat TV yang mampu memenuhi siaran digital sejak lebih dari 8 tahun yang lalu.

Baca juga: Plasmacluster Sharp Diklaim Menurunkan Penyebaran Coronavirus

“Sharp Indonesia sangat menyambut baik rencana ini, karena banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh semua pihak dari migrasi ini. Permintaan TV dengan kualitas gambar yang baik akan semakin meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen akan produk TV yang dapat menunjang tampilan kualitas siaran digital,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Ardy, sejak 8 tahun lalu Sharp sudah membenamkan fitur guna menangkap siaran digital, sehingga sewaktu-waktu siaran digital sudah berjalan konsumen Sharp sudah dapat menyaksikan tayangan tersebut.

Sampai dengan saat ini, Sharp telah memproduksi lebih dari 700 ribu unit tv digital dengan menyematkan fitur-fitur terkini seperti saluran streaming seperti Youtube, Netflix, Vidio.com, hingga teknologi berbasis AIoT yang kini tengah dikembangkan oleh Sharp.

Pangsa pasar

Menurut Ardy, secara kuantitas produk, kontribusi TV Digital di pasar Indonesia pada saat ini sebesar 40%.

Untuk mendukung pemerintah dalam pelaksanaan program digitalisasi televisi, Sharp berencana untuk memproduksi 100% TV Digital, termasuk smart tv dan android tv, bertujuan untuk melengkapi kebutuhan dari produk-produk elektronik berbasis AIoT. Sharp menargetkan pangsa pasar sebesar 25% dari TV Digital ini.

Namun demikian, menurut Ardy ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh produsen elektronik dalam menghadirkan dan memasarkan tv digital di pasar Indonesia ini.

Tantangan pertama dan yang paling besar adalah edukasi mengenai proses migrasi dari TV analog menuju tv digital, karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih terbiasa untuk menggunakan antenna manual dalam menikmati tayangan di televisi. Setidaknya 3 bulan pertama akan cukup berat untuk beradaptasi dengan sistem siaran TV Digital.

Kedua, pengguna TV Analog yang masih ada tetap harus di perhatikan karena membutuhkan proses yang panjang agar masyarakat di Indonesia dapat beralih ke tv Digital. Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi decoder atau set top box yang masih terbatas, ditambah dengan dominannya penggunaan TV Analog di Indonesia akan menjadi tantangan tersendiri baik dari pemerintah maupun private sector.

Ketiga dari segi harga, TV yang dilengkapi dengan teknologi digital cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding TV Analog. Tentunya, hal ini akan menjadi pertimbangan dan mempengaruhi minat konsumen untuk mengganti TV lamanya dengan TV baru yang berbasis digital.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...