Rabu, April 26, 2023

Tri dan Indosat Teken MoU, Isyaratkan Merger?

Techbiz.id – Induk usaha Tri Indonesia, CK Hutchison” menyatakan telah menandatangani Memorandum of Understanding (“MOU”) dengan Ooredoo Q.P.S.C. (“Ooredoo”) induk usaha Indosat untuk menggabungkan bisnis telekomunikasinya di Indonesia.

Dalam keterangan resminya disebutkan saat ini negosiasi sedang membahas potensi transaksi untuk menggabungkan PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Indosat TBK. Proses penjajakan ini disebutkan akan dilakukan CK Hutchison dan Ooredoo secara eksklusif hingga 30 April 2021.

Apakah MoU yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak mengisyaratkan akan terjadi merger atau akuisisi? Atau hanya sekedar melakukan kerjasama bisnis saja?

Baca juga: Omnibus Law Mungkinkan XL Axiata dan H3I untuk Merger

“Sepertinya mereka akan merger. Tapi belum clear, bisa akuisisi atau swap shares metodenya,” ungkap Kuntho Priyambodo, Pengamat Pasar Modal.

Dalam keterangannya, CK Hutchinson juga menyampaikan tidak ada keputusan yang diambil untuk melanjutkan transaksi apa pun dan tidak ada kepastian bahwa transaksi apa pun akan dilanjutkan atau, jika ya, seperti apa ruang lingkup atau ketentuan dari transaksi tersebut.

Lebih lanjut disebutkan, transaksi potensial tetap tunduk pada, antara lain, uji tuntas yang memuaskan, kesepakatan persyaratan, penandatanganan perjanjian definitif dan memperoleh semua persetujuan perusahaan dan peraturan yang diperlukan.

Menurut Analis Trimegah Sekuritas, Sebastian Tobing, jika melihat EBITDA pada 1H18-1H20, Indosat berkontribusi hingga 70% dari gabungan EBITDA entitas. Sementara pada EBITDA 1H20 saja, Indosat berkontribusi 63% dari EBITDA entitas gabungan.

“Dengan asumsi pemegang saham Indosat memiliki 63-70% dari entitas gabungan, itu berarti Ooredoo akan memiliki 41-46% dari entitas gabungan. Sementara itu pemilik Hutchison Tri akan memiliki 30 -37% dari entitas gabungan pasca-merger,” ungkapnya.

Perihal kepemilikan spektrum, entitas gabungan dari merger Indosat dan Tri akan memiliki spektrum sebesar 82.5Mhz (dengan asumsi dapat menyimpan semua spektrum) menjadi terbesar kedua setelah Telkomsel yang menguasai sepktrum sebanyak 92.5Mhz Telkomsel diikuti Smartfren 51Mhz, dan XL 45Mhz.

“Jika merger antara Tri dan Indosat ini terwujud, Smartfren dan XL Axiata harus termotivasi untuk berdiskusi lebih serius”, ungkap sebastian Tobing.

Terkait

Artikel Terkait

CEO LG Tekankan Pentingnya Kualitas untuk Daya Saing Pasar

Techbiz.id - CEO LG Electronics (LG), William Cho menekankan pentingnya kualitas produksi bagi peningkatan daya saing dan pertumbuhan LG...