Jumat, April 19, 2024

Lelang Frekuensi 2300Mhz Harus Tembus Rp1,5 Triliun

Techbiz.id – Kementerian Kominfo kembali membuka lelang untuk frekuensi 2300Mhz yang beberapa waktu lalu sempat dihentikan prosesnya dengan pertimbangan untuk memaksimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pada lelang yang dihentikan prosesnya oleh Menteri Kominfo, Johnny G Plate, pendapatan negara dari hasil lelang tersebut dinilai belum maksimal karena hanya mencapai angka Rp144,867 miliar.

“Lelang yang lalu kan problem katanya PNBP tidak maksimal, sehingga memang harus dimaksimalkan. lelang berikutnya PNBP harus diatas angka kemarin yang ‘hanya’ Rp.144,867 miliar sehingga pemerintah mendapat Rp.434,601,” ungkap Pengamat Telekomunikasi, Heru Sutadi kepada Techbiz ID.

Baca juga: Lelang Frekuensi 2,3 Ghz Dibuka Lagi, Apa Bedanya?

Lebih lanjut Heru membandingkan hasil lelang pada tahun 2017 lalu saat Telkomsel menang lelang. Negara dijelaskan Heru mendapat Rp.1,007 Triliun sehingga di 2021 ini setidaknya valuasi spektrum adalah Rp.1,259 triliun

“Harusnya target yang perlu dicapai adalah Rp.1,5 triliun. Untuk mencapai ke sana, floor price harus tinggi dan ronde penawaran harus banyak,” jelasnya.

Hanya saja menurut Heru, memang lelang itu bukan cuma sekedar untuk mengoptimalkan PNBP, tapi juga pemerataan frekuensi yang saat ini dibutuhkan beberapa operator. Kedua tujuan tersebut harus balance.

“Jadi tujuan mendapat uang banyak terpenuhi, dan lelang juga menjadi solusi bagi operator yang kekurangan frekuensi. Di industri telekomunikasi kan pemerintah memiliki tanggung jawab juga membina industri,” imbuhnya.

Lebih menarik

Dalam lelang frekuensi 2300Mhz kali ini pemerintah menyediakan 3 (tiga) blok pita frekuensi radio di dalam rentang 2360-2390 MHz dengan lebar pita masing-masing blok adalah 10 MHz.

Peserta Seleksi diberikan kesempatan untuk mengajukan penawaran minimal 1 (satu) blok (1 x 10 MHz) dan diperkenankan melakukan penawaran 2 (dua) blok (2 x 10 MHz) atau 3 (tiga) blok (3 x 10 MHz) sehingga tidak ada pembatasan jumlah blok yang dapat dimenangkan oleh Peserta Seleksi sesuai dengan hasil seleksi.

Menurut Heru, biasanya memang ada pertimbangan keseimbangan blok yang bisa didapat dan PNBP. Setidaknya menurut Heru bisa dua operator harusnya, jadi penawaran maksimal 2 blok @10 MHz.

Wakil Direktur Utama Hutchinson Tri Indonesia, Danny Buldansyah dengan diperbolehkannya melakukan penawaran multiple, lelang kali ini menjadi lebih menarik karena operator berkesematan mendapatkan tiga blok keseluruhan.

“Tapi tentunya tergantung pada perkiraan harga dan persyaratannya,” imbuh Danny.

Tri Indonesia sendiri dikatakan Danny siap mengambil dokumen untuk mengikuti lelang kali ini dan akan melakukan review term and condition, serta akan fight sesuai dengan valuasi.

Sementara itu XL Axiata seperti disampaikan Chief Corporate Affairs Xl Axiata, Marwan Baasir, juga tertarik untuk mengikuti lelang kali ini dan sudah mengambil dokumen lelang tersebut.

Marwan berharap XL Axiata dapat memenangkan setidaknya dua blok frekuensi yang dilelang tersebut mengingat kalau hanya satu blok saja kapasitasnya sangat kecil.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...