Kamis, April 25, 2024

Grab Bakal Melantai di Bursa Saham AS

Techbiz.id – Grab Holdings inc mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan publik di Amerika Serikat bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp yang diprediksi akan menjadi penawaran ekuitas perdana terbesar sepanjang sejarah di bursa saham Amerika Serikat oleh perusahaan Asia Tenggara.

Bersama dengan Altimeter Growth Corp, Grab merencanakan sahamnya untuk diperdagangkan di NASDAQ dengan simbol “GRAB” dalam jangka waktu beberapa bulan kedepan.  

Rencana nilai transaksi yang diprediksi pada valuasi pro-forma ekuitas perdana ini mencapai kurang lebih USD39,6 miliar berdasarkan nilai PIPE yang mencapai lebih dari USD4 miliar dan diprediksi akan memberikan investasi dalam bentuk dana tunai baru ke Grab sampai dengan total USD4,5 miliar.

Baca juga: Grab Siapkan Dana Rp4 Triliun Bantu Mitra Hadapi Pandemi

Group CEO dan Co-founder Grab , Anthony Tan mengatakan, langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan perusahaan dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital. Hal ini juga menjadi semakin penting seiring dengan upaya Asia Tenggara untuk pulih dari COVID-19.

“Pandemi ini menjadi tantangan yang begitu besar bagi kami, namun kami juga belajar untuk menjadikan bisnis kami lebih tangguh. Strategi superapp kami yang terdiversifikasi telah membantu mitra pengemudi kami untuk beralih ke layanan pengiriman, dan mendorong kami untuk mencapai pertumbuhan seraya meningkatkan keuntungan,” ucapnya. 

Menurut Founder & CEO Altimeter, Brad Gerstner, sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di dunia dengan pertumbuhan terpesat, Grab membuka jalan digital bagi 670 juta masyarakat Asia Tenggara.

“Kami sangat senang bahwa Grab memilih Altimeter Capital Markets sebagai mitra IPO mereka dan sangat bersemangat untuk bergabung menjadi pemilik-pemilik jangka panjang dari perusahaan yang inovatif dan bermisi besar ini,” kata Brad. 

Asia Tenggara merupakan salah satu kekuatan ekonomi dengan perkembangan ekonomi digital terpesat di dunia, dengan populasi yang diperkirakan mencapai dua kali lipat dari total populasi Amerika Serikat.

Namun demikian, penetrasi online untuk layanan pesan-antar makanan, transportasi on-demand, dan transaksi elektronik lebih kecil dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan segmen utama pada layanan pengantaran, transportasi, dan keuangan, Grab memprediksi total pasarnya yang disasar akan berkembang dari sekitaran USD52 miliar pada tahun 2020 menjadi USD180 miliar pada tahun 2025 nanti. 

Grab yakin bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melayani kebutuhan para penggunanya, serta mitra pengemudi, pengiriman dan merchant melalui strategi superapp. Strategi ini menciptakan suatu ekosistem dari layanan yang saling melengkapi untuk menjawab kebutuhan layanan harian dengan tingkat frekuensi yang tinggi, hanya dengan satu aplikasi.

Hal ini akan menciptakan efek flywheel yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan, dimana pada saat yang sama juga menurunkan biaya layanan. Ketika lebih banyak layanan yang dihadirkan, maka akan semakin besar juga alasan pengguna untuk menggunakan superapp Grab.

Bahkan faktanya, proporsi pengguna Grab yang menggunakan 2 layanan atau lebih telah tumbuh 5 kali lipat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Seiring dengan berkembangnya daya belanja konsumen, dan meningkatnya peluang pendapatan bagi para mitra merchant dan mitra pengemudi Grab, telah mendorong lebih banyak pihak yang masuk ke dalam ekosistem Grab.

Hal ini mengarah pada pilihan yang lebih banyak, nilai tambah yang lebih baik, dan waktu pengiriman yang lebih cepat bagi pengguna, dengan memberikan manfaat jangka panjang kepada para pengguna yang loyal. 

Keputusan Grab untuk menjadi perusahaan publik didorong oleh kinerja keuangan yang solid pada tahun 2020, meskipun di tengah ancaman pandemi. Grab mencatatkan GMV sekitar USD12,5 miliar pada tahun 2020, melebihi level sebelum pandemi, dan meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2018.

Grab juga telah menjadi pemimpin kategori untuk layanan-layanan utamanya di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Grab memiliki sekitar 72% total GMV untuk ride-hailing, 50% total GMV untuk layanan pesan-antar makanan, dan 23%  Total Payments Volume (TPV) untuk layanan pembayaran dengan dompet digital pada tahun 2020. 

Pada saat bersamaan, Grab juga telah mencatatkan kemajuan signifikan untuk menuju profitabilitas, dengan fokus utama yang dititikberatkan pada upaya untuk membangun bisnis yang tangguh serta memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan, mencapai positive segment EBITDA pada layanan transportasi di seluruh pasar, dan positive segment EBITDA pada layanan pengantaran di 5 dari 6 negara.  

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...