Techbiz.id – Layanan streaming musik, Spotify bakal menaikan harga langganan premium platformnya pada Juni mendatang.
“Kami sesekali memperbarui harga untuk mencerminkan faktor ekonomi makro lokal dan memenuhi permintaan pasar sembari menawarkan layanan yang tak tertandingi,” kata seorang juru bicara Spotify, dilansir dari The Verge (27/4).
Kenaikan harga akan berlaku pada seluruh pengguna di Amerika Serikat, Inggris, sebagian Eropa, Asia dan Amerika Selatan. Sejauh ini, sejumlah pengguna mengaku sudah menerima informasi kenaikan harga melalui email mereka masing-masing.
Khusus pengguna yang berlangganan di AS, kenaikan hanya terjadi pada paket Keluarga (Family). Sedangkan, paket Premium, Duo, dan Pelajar masih normal tarifnya. Adapun harganya menjadi 15,99 dollar AS (Rp231 ribu) per bulan dari USD 14,99 (Rp 217 ribu).
Sementara, untuk pengguna di Inggris yang berlangganan paket Pelajar dan Duo, dikenakan kenaikan biaya langganan sekitar Rp20 ribu pada masing-masing layanan. Kemudian, di Irlandia serta negara Eropa lainnya dikenakan kenaikan harga sekitar Rp17 ribu untuk paket Pelajar dan Duo. Khusus untuk paket keluarga mengalami kenaikan tarif dari 14.99 Euro (Rp262 ribu) menjadi 17.99 Euro (Rp314 ribu) per bulannya.
Khusus untuk Asia, belum bisa dipastikan berapa kenaikan harga yang akan dikenakan oleh Spotify. Selain itu, juga belum diketahui negara mana saja yang akan memiliki tarif baru ini, termasuk Indonesia.
Namun, kabarnya pelanggan akan mendapatkan masa tenggang satu bulan sebelum Spotify otomatis menagihkan biaya terbaru. Dengan demikian, para pelanggan baru akan merasakan kenaikan tarif pada periode penagihan bulan Juni mendatang.
Baca juga: Spotify Siap Hadirkan Podcast Berbayar
Kebijakan untuk menaikan harga diambil Spotify lantaran perusahaan layanan streaming musik ini merugi 125 juta euro atau sekitar Rp2,1 triliun pada kuartal akhir 2020. Bahkan, pendapatan perpelanggan Spotify dikatakan juga turun 8 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.