Kamis, April 18, 2024

Startup E-Commerce SODA Siap Ekspansi ke Pasar Indonesia

Techbiz.id – Startup e-commerce Jepang, SODA, yang mengoperasikan SNKRDUNK, akan melakukan ekspansi pasar ke Indonesia setela menerima pendanaan Seri C yang dipimpin SoftBank Ventures Asia (SBVA). SNKRDUNK merupakan marketplace sneaker online terbesar Jepang dengan 2,5 juta pengguna bulanan.

Sejauh ini putaran pendanaan Seri C yang didapat SODA telah mengumpulkan USD56,4 juta. Pendanaan ini juga diikuti oleh perusahaan portofolio SBVA, KREAM, platform reseller sepatu asal Korea, serta perusahaan ventura, Altos Ventures dan JAFCO.

Pendananaan terbaru akan digunakan SODA untuk mengakuisisi Monokabu, perusahaan sepatu terbesar kedua di Jepang. Pasca akuisisi, total pangsa pasar SODA menyentuh 80% di segmen bisnis sneaker sekaligus menjadi penguasa pasar di Jepang.

Investasi SBVA di SODA merupakan yang kedua kalinya setelah pendanaan Seri B pada Januari 2021. Saat itu SBVA menyuntikkan investasi sebesar USD17 juta. Saat ini, total pendanaan SODA telah menembus USD81,4 juta.

Baca juga: SoftBank Gelontorkan USD60 Juta ke ADA

Investasi ini memungkinkan SODA untuk melakukan merger dan akuisisi (M&A) penting yang menempatkan startup e-commerce sepatu tersebut berada pada posisi yang kuat di pasar sepatu kets
Jepang.

“Saat ini kami akan fokus pada ekspansi masa depan ke seluruh pasar Asia, dimulai dengan Indonesia dan Filipina di tahun depan,” kata Yuta Uchiyama, CEO SODA dalam keterangan resmi.

JP Lee, CEO SoftBank Ventures Asia. menyampaikan, pasar sepatu kets global meningkat lebih dari 20% setiap tahun dan diperkirakan mencapai hampir USD30 miliar pada tahun 2030. Jadi kami percaya ada potensi pertumbuhan kuat di industri ini.

“Kami berharap volume transaksi penjualan sneaker yang dihasilkan oleh perusahaan portofolio kami di Korea Selatan, Cina, dan Jepang akan menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Kami akan secara aktif memanfaatkan jaringan global SBVA untuk menciptakan sinergi strategis dan memimpin pasar Asia,” kata JP Lee.

Pada Mei 2021, SODA mencapai rekor angka penjualan sekitar US$ 34,7 juta dan membukukan pertumbuhan 900% secara tahunan. Selain SODA, investasi lain SBVA di industri sepatu kets termasuk KREAM dan Nice, platform perdagangan sepatu kets yang berbasis di China.

KREAM, yang meluncur pada Maret 2020, mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 121% dalam 12 bulan terakhir dengan nilai transaksi kotor sekitar USD234,7 juta.

Sementara itu, Nice awalnya merupakan platform sosial berbasis gambar pada tahun 2013 dan bertransformasi menjadi pasar sepatu dan platform perdagangan pada 2018.

Di pasar Indonesia, SBVA terus berkomitmen investasi pada sejumlah startup teknologi. Sejak pertama kali berinvestasi di Tokopedia pada tahun 2013, SBVA terus melakukan pendanaan terhadap Ajaib, Alodokter, CoHive, Funding Societies (Modalku), MamiKos, Super, Waresix dan Yummy Corp.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...