Kamis, April 25, 2024

Bank Mandiri Ungkap 3 Strategi Pengembangan Digital

Techbiz.id – Bank Mandiri meyakini bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi digital akan terus berlanjut ketika pandemi berakhir. Apalagi menurut data BPS terbaru, gabungan kaum milenial dan Gen Z yang merupakan pemicu pertumbuhan gaya hidup digital saat ini sudah mencapai hampir 54% jumlah penduduk Indonesia alias menjadi penduduk mayoritas di tanah air.

Selain itu, pandemi COVID-19 yang saat ini masih melanda dunia diakui menjadi akselerator digitalisasi di berbagai industri termasuk sektor keuangan dan perbankan yang membuat ekonomi digital kian penting. Meski demikian, ekonomi digital justru melesat 11% berdasarkan data dari studi Google, Temasek, dan Bain & Company. Hal ini menandakan, kebutuhan layanan digital masyarakat semakin masif di tengah pandemi.

Menurut Direktur Information Technology Bank Mandiri, Timothy Utama, Bank Mandiri memahami bahwa jumlah nasabah atau calon nasabah dari kaum milenial dan Gen Z akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Bank Mandiri Genjot Layanan Digital Banking

Kebutuhan layanan perbankan pun akan semakin bergeser yakni tidak hanya untuk menabung, mengambil kredit konsumen, atau melakukan berbagai transaksi keuangan tapi juga untuk berbagai kebutuhan gaya hidup. Termasuk kebutuhan investasi mulai dari reksadana, obligasi, saham dan lain-lain.

“Untuk itu, kami telah menyiapkan roadmap strategi digital untuk menghadirkan layanan digital banking yang bisa dapat melayani seluruh kebutuhan nasabah tersebut,” ujarnya.

Serius dengan roadmap ini, Bank Mandiri bahkan sudah menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun untuk alokasi pengembangan digital banking, capabilities,dan infrastruktur.

Di samping itu, setidaknya terdapat tiga poin utama yang menjadi strategi utama pengembangan digital perseroan ke depan.

Pertama, Bank Mandiri memastikan kesiapan layanan digitalnya menjadi unggulan dengan melihat aspek core banking dan sistem yang ada. Dengan infrastruktur sangat memadai, layanan digital Bank Mandiri akan memiliki performa yang tinggi untuk melayani para nasabah dan mitra.

Kedua, Bank Mandiri mentransformasi pengembangan produk/layanan perbankan yang awalnya dibuat secara tradisional menjadi produk yang sepenuhnya digital native. Dengan demikian, nasabah bisa mengakses layanan digital Bank Mandiri dari mobile apps yang lebih nyaman dan aman.

Ketiga, semua channels layanan perbankan di Bank Mandiri harus diperbaharui sesuai kebutuhan nasabah (konsumen sentris).

Hal ini membuat layanan digital Bank Mandiri bisa setara atau lebih baik dari layanan-layanan dari perusahaan teknologi atau fintech, dengan keamanan dan perlindungan data nasabah yang jauh lebih baik.

“Dengan semakin banyaknya transaksi perbankan dilakukan secara digital, fee base income akan menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi Bank Mandiri. Dengan kata lain, super app Livin’ terbaru menjadi salah satu model bisnis perbankan andalan Bank Mandiri untuk menjawab disrupsi digital di sektor finansial dan perbankan,” pungkas Timothy Utama.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...