Kamis, April 25, 2024

Survey: Paparan Radiasi Jadi Pertimbangan Membeli Laptop

Techbiz.id – Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Detik Network bekerjasama dengan ASUS tingkat paparan radiasi cahaya biru menjadi salah satu faktor yang berpengaruh saat membeli laptop.

Dalam survey tersebut terungkap sebanyak 68,10% masyarakat Indonesia mengetahui bahwa paparan radiasi cahaya biru dapat merusak kesehatan mata.

Survey yang melibatkan lebih dari 500 responden dengan latar belakang, profesi, dan usia yang berbeda tersebut juga mengungkapkan bahwa 47,30% masyarakat Indonesia menghabiskan waktu antara 5-10 jam di depan laptop.

Hasil riset tersebut tidak hanya menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar akan faktor kesehatan di berbagai aspek kehidupannya, tetapi juga membuat mereka lebih selektif saat membeli laptop.

Hal tersebut juga tergambarkan dari hasil survey yang mengatakan bahwa sebanyak 66,50% tingkat paparan radiasi cahaya biru menjadi salah satu faktor yang berpengaruh saat membeli laptop.

Baca juga: ASUS Tawarkan Teknologi Layar OLED dengan 5 Keunggulan

Pengaruh Paparan Radiasi Cahaya Biru Terhadap Kesehatan Mata
Berdasarkan sebuah laporan penelitian bertajuk “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” oleh Essilor America pada tahun 2013, paparan sinar biru dalam jangka waktu panjang dapat merusak mata.

Radiasi sinar biru dikatakan dapat membentuk reaksi partikel oksigen yang berbahaya serta dapat mengganggu proses fotokimia pada retina mata yang pada akhirnya merusak sel retina dan menyebabkan gangguan penglihatan.

Mata manusia dikatakan memiliki “filter” khusus yang dapat menyaring berbagai spektrum berbahaya seperti beberapa sketrum sinar ultra-violet (UV). Meski demikian, tidak semua spektrum cahaya dapat disaring dan aman untuk mata dan salah satu spektrum paling berbahaya ada di sinar biru.

Salah satu penyumbang terbesar paparan radiasi sinar biru di era modern saat ini adalah layar komputer, gadget, serta televisi, dimana spektrum warna biru sangat dibutuhkan untuk menghasilkan warna yang kaya dan akurat.Meski demikian, laporan tersebut juga mengatakan bahwa tidak semua spektrum sinar biru memiliki efek rusak yang sama.

Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti dari Essilor Paris dan Paris Vision berhasil mengidentifikasi bahwa sinar biru dengan spektrum antara 415nm hingga 455nm adalah yang paling berbahaya untuk mata dengan spektrum 420nm hingga 430nm memiliki efek rusak paling tinggi.

Salah satu solusi yang ditawarkan dari laporan penelitian tersebut adalah membuat mata hanya menerima spektrum sinar biru yang aman sehingga efek terhadap kesehatan mata dalam jangka waktu panjang dapat terhidarkan.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...