Techbiz.id – Selama masa pemberlakuan PPKM, pertumbuhan transaksi pengguna untuk pembayaran kebutuhan logistik menggunakan OVO mencapai hampir 40 persen.
Angka tersebut sejalan pertumbuhan industri logistik di Indonesia yang dilaporkan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) dimana arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40 persen selama pandemi COVID-19.
Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO, menjelaskan, seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19, khususnya masa pemberlakuan PPKM, maka kebutuhan konsumen untuk memesan dan membeli barang secara online pun meningkat.
Tak pelak jasa pengiriman/logistik untuk mengantar barang pesanan tersebut pun juga turut meningkat, di mana dalam hal pembayaran untuk kebutuhan logistik konsumen banyak menggunakan pembayaran digital seperti OVO.
“OVO sendiri disampaikan Harumi setidaknya selama sebulan terakhir, digunakan oleh 7 dari 10 pengguna aktif pembayaran digital dalam membantu mereka menjalankan transaksi digital.
Baca juga: OVO Bidik Pelanggan McDonald’s Sediakan Pembayaran Digital
“Hal ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan ekosistem penggunaan yang luas dan beragam bagi pengguna kami, salah satunya adalah bermitra dengan berbagai pihak, termasuk mitra dari industri logistik,” papar Harumi.
Pertumbuhan yang terjadi di industri logistik juga diamini oleh Rezka Ilhamsyah selaku EVP Growth Paxel, yang juga tentunya mengalami peningkatan dalam transaksinya selama pandemi COVID-19. Tingginya peminat belanja online menurutnya turut mendongkrak permintaan layanan logistik, khususnya layanan B2C (Business to Consumer) dan C2C (Consumer to Consumer).
“Transaksi logistik yang dilakukan oleh para pelaku dan konsumen UMKM khususnya menjadi pendorong utama terjadinya pertumbuhan di industri logistik. Salah satu faktor penting yang dicari oleh para konsumen ini adalah kemudahan dalam melakukan transaksi yang cepat, seamless dan terintegrasi. Kemitraan kami dengan OVO menjadi salah satu hal dalam menyediakan kemudahan tersebut, khususnya terkait dengan pembayaran yang mudah, aman dan nyaman,” jelasnya.
Hal ini merupakan efek multiplier yang sejalan dengan misi OVO yang tidak hanya memberikan manfaat kepada pengguna, tetapi juga memberikan dampak positif bagi merchant yang bergabung.
Temuan studi CORE Indonesia menunjukkan bahwa OVO terbukti ampuh membantu daya tahan UMKM selama masa pandemi dengan menghubungkan 91 persen UMKM ke dalam ekosistem OVO.
Dengan upayanya dalam menghadirkan layanan keuangan digital yang komprehensif seraya melayani lebih dari 270 juta masyarakat dan lebih dari 1 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia, OVO senantiasa memastikan layanannya berfokus pada inovasi serta memberikan akses terhadap layanan keuangan secara merata.
Seluruh strategi OVO dijalankan berdasarkan atas fokus dan tujuan tersebut, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan pengguna seiring dengan perkembangan.