Techbiz.id – Tubuh manusia pada dasarnya mempunyai sistem seperti ponsel. Terdapat daya berupa baterai yang akan habis setelah digunakan, dan kembali terisi ketika kita mengisi ulang dayanya. Istilah baterai pada manusia ini disebut oleh Garmin sebagai Body Battery.
Melalui smartwach besutannya, Garmin berusaha membantu masyarakat memahami kondisi tubuh mereka sehingga dapat lebih bijaksana dalam menjalankan aktivitas harian dan memulai gaya hidup aktif.
Menurut Country Manager Garmin Indonesia Rian Krisna, tidak sedikit masyarakat yang tidak sadar saat tubuhnya sudah lelah dan rentan terhadap serangan penyakit.
“Terkadang orang menganggap dirinya fit lalu memforsir tubuh mereka untuk melakukan segala aktivitas, bahkan pekerjaan berat” jelas Rian.
Dengan menggunakan fitur Body Battery dijelaskan Rian, pengguna Garmin dapat lebih baik dalam mengenali tubuh sehingga kita bisa lebih bijak dalam merencanakan intensitas aktivitas harian kita serta menentukan kapan harus beristirahat.
Body Battery merupakan indikator jumlah energi atau daya yang dimiliki pengguna dengan menggabungkan data aktivitas, tingkat stres, masa pemulihan dan istirahat.
Baca juga: Garmin Venu 2 Series Tingkatkan Kualitas Hidup
Body Battery mempunyai kemampuan menginterpretasikan perubahan detak jantung untuk mengetahui hubungan antara saraf simpatetik, saraf yang bertanggung jawab mempercepat kerja organ tubuh manusia, dengan saraf parasimpatik, yang bekerja sebaliknya.
Lebih jauh, naik turunnya Body Battery manusia dapat dipengaruhi banyak hal termasuk gaya hidup. Biasanya istirahat yang cukup dan kualitas tidur yang baik dapat mempertahankan bahkan meningkatkan Body Battery.
Sedangkan jadwal kerja yang padat, intensitas olahraga yang tinggi, dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat membuat tingkat Body Battery kita menurun.
Rian juga menyampaikan bahwa melacak Body Battery dapat membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan performa pengguna, hanya dengan menggunakan smartwatch pada pergelangan tangan.
Ia juga menggarisbawahi bahwa smartwatch Garmin bukanlah alat medis, tetapi fitur Body Battery ini bisa menjadi indikator awal saat pengguna ingin berkonsultasi dengan dokter dan mengetahui lebih detail terkait kesehatannya.
Pertama kali disematkan pada seri Garmin Vivosmart 4, saat ini sudah ada berbagai tipe Garmin yang memiliki fitur Body Battery, antara lain Garmin Forerunner 55, 45, 245, 745, and 945.
Ada pula seri Vivoactive, yaitu Vivoactive 4 dan 4s dan seri lainnya, seperti Garmin Venu 2/Venu SQ, Garmin Instinct (Solar series), Garmin Approach S62, Garmin Fenix 6 series, dan Garmin Vivomove 3, dan Garmin Lily. Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, yakni mulai dari Rp2.399.000.
Selama bulan Oktober, pelanggan berkesempatan mendapatkan penawaran menarik untuk model-model yang memiliki fitur body battery ini, seperti potongan harga sebesar Rp1.300.000 untuk tipe Garmin Fenix 6X Series dan juga potongan harga hingga sebesar Rp800.000 untuk tipe Garmin Instinct Solar Series.
Promo menarik tersebut dapat diperoleh hanya di Garmin Brand Store yang tersebar di beberapa kota utama di Indonesia, seperti di Jakarta, Medan, Bandung, Jogjakarta dan Surabaya. Selain itu, produk Garmin tersebut juga tersedia di seluruh jaringan outlet Urban Republic dan beberapa outlet Erafone tertentu.