Techbiz.id – Operator seluler Telkomsel disarankan untuk segera menarik diri dari perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia (GoTo) dengan sejumlah alasan.
Menurut Pengamat Pasar Modal, Kuntho Priyambodo, model ride hailing sekarang ini seperti perbudakan modern. Driver mendapatkan income yang sangat kecil dibandingkan dengan lamanya waktu pekerjaan yang dilakukan driver setiap harinya.
Dijelaskannya, Cina dan Europe government saat ini sudah mendapatkan structure pendapatan yang sangat tidak berimbang ini. Bahkan mereka sudah merancang structure pendapatan untuk para riders agar lebih masuk akal.
Dikutip dari Nikkei Asia, Pemerintah Cina telah mengeluarkan aturan baru tentang hak-hak pekerja di industri ride-hailing, termasuk gaji dan waktu istirahat yang lebih baik.
Baca juga: Telkomsel Tambah Investasi USD300 Juta ke Gojek
Dalam aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Transportasi Cina tersebut, pengemudi di perusahaan transportasi online tidak boleh berpenghasilan kurang dari upah minimum lokal dan harus diberikan akses ke asuransi sosial.
“Artinya dan selanjutnya ini akan merubah keuntungan besar bagi GoTo karena mereka akan punya beban biaya fix and overhead costs bertambah besar. Burning money even more bigger. Games nya akan berubah drastically,” ungkap Kuntho kepada Techbiz ID.
Seperti diketahui, pada November 2020 lalu Telkomsel telah melakukan investasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau (Gojek) sebesar USD150 juta atau sekira Rp2,1 Triliun.
Nilai investasi yang disuntikkan Telkomsel kepada Gojek bahkan terus bertambah dengan adanya investasi lanjutan sebesar USD300 juta yang diklaim untuk mengakselerasi kemajuan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Simak artikel menarik lainnya: