Sabtu, April 20, 2024

Transporta Dorong Digitalisasi Industri Logistik di Indonesia

Techbiz.id – Transporta mendorong digitalisasi industri logistik dengan melakukan kolaborasi bersama Operator Logistik Indonesia (OLI) untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha distribusi barang di Indonesia.

Menurut Co-Founder dan COO Transporta, Emma Hartono, digitalisasi merupakan realitas yang tidak dapat dihindari oleh para pelaku industri logistik dan transformasi bisnis ke sektor digital dapat meningkatkan daya saing dengan menjangkau target pasar secara lebih masif.

“Peluang sektor logistik di Indonesia juga semakin besar, terutama setelah terjadinya pandemi COVID-19,” ucap Emma.

Hal itu disampaikan Emma karena pandemi telah mengubah perilaku orang dalam bertransaksi dengan lebih banyak berbelanja secara online yang membutuhkan sektor logistik untuk pengiriman barang. Kolaborasi Transporta dengan OLI dikatakannya dilakukan di tengah tantangan agar para pelaku usaha di sektor logistik bisa lebih mengoptimalkan peluang yang muncul dari aspek digital.

Lebih lanjut, kolaborasi ini juga mewakili visi Transporta dalam mendorong efisiensi manajemen transportasi berbasis digital di Indonesia. Saat ini, Transporta juga sedang membangun jaringan usaha, salah satunya melalui kerja sama dengan OLI yang keanggotaannya cukup besar di Indonesia.

“Kami meyakini bahwa kombinasi antara literasi digital yang sedang kami jalankan dengan jejaring yang luas akan memberikan economic multiplier effect, sehingga menjadi suatu konsep economic sharing yang memberikan dampak bagi seluruh pelaku industri logistik di Indonesia,” ujar Emma.

Baca juga: 20 Industri Sudah Terapkan Aplikasi 5G

Melalui kolaborasi ini, Transporta dan OLI bisa menjadi lokomotif dari transformasi digital di sektor logistik Indonesia dalam meningkatkan daya saing pelaku industri, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 202 juta orang dengan nilai ekonomi digital mencapai USD45 Miliar atau setara Rp 632 triliun. Angka itu diperkirakan akan terus tumbuh hingga Rp 1.700 triliun pada 2025 mendatang.

Data tersebut menunjukan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Arus barang sejak pandemi pada 2020 juga terus meningkat hingga 40% pada 2021 ini.

Menurut Ketua Umum OLI, Bayu Tranggono, kebutuhan digitalalisasi sektor logistik di Indonesia merupakan aspek krusial dalam meningkatkan skalabilitas para pelaku usaha. Hal itu tidak lain karena pelaku usaha logistik kecil dan menengah di Indonesia masih mengandalkan operasional bisnis secara manual. Sekitar 85% dari anggota komunitas OLI juga tercatat masih melakukan pencatatan secara manual, baik dalam hal pemesanan, pelacakan, hingga proses pembayaran.

Kolaborasi ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan bisnis ke depan di mana biaya logistik yang tinggi bisa menjadi lebih efisien dengan pemanfaatan teknologi dan otomatisasi. Efisiensi sektor logistik ini juga diharapkan mampu menghasilkan efek domino pada meningkatnya daya beli masyarakat sehingga bisa mempercepat program pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi.

“Kami senang bisa berkolaborasi dengan Transporta dan hal ini menunjukan tekad kami untuk mengoptimalkan teknologi karena memang digitalisasi ini sudah menjadi kebutuhan. Intervensi digital ini krusial dalam proses otomatisasi karena tentu akan meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi secara operasional,” ujar Bayu.

Simak aartikel menarik lainnya:

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...