Selasa, April 16, 2024

Data Bank Indonesia Bocor, Kominfo: Sudah Koordinasi dengan BSSN

Techbiz.id – Data Bank Indonesia (BI) diduga bocor oleh kelompok geng Ransomware Conti. Menanggapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) menyebut BI sudah melakukan koordinasi langsung dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Hal ini disampaikan oleh Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kominfo. Ia pun mengapresiasi BI yang sudah mengambil langkah koordinasi dengan BSSN.

“Kementerian Kominfo mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan upaya verifikasi, pemulihan, audit, dan mitigasi sistem elektronik BI.” ujar Dedy, kepada Techbiz, Jumat (21/1).

Sebagai informasi, BSSN merupakan lembaga yang berwenang untuk merekomendasikan implementasi teknik keamanan siber di Indonesia, menerapkan ketentuan teknis siber, serta kewenangan lain terkait yang diatur oleh peraturan perundang-undangan. Salah satunya termasuk terkait upaya penanganan kebocoran data.

Dedy menegaskan, terkait kasus ini Kominfo akan terus melakukan pengawasan sesuai dengan perundang-undangan.

“Kementerian Kominfo sesuai amanat peraturan perundang-undangan akan terus melakukan pengawasan komitmen dan keseriusan PSE dalam melindungi data pribadi yang dikelolanya dengan memerhatikan kelayakan dan keandalan sistem pemrosesan data pribadi baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia.” tuturnya.

Baca juga: 720GB Data Pasien Kemenkes Diduga Bocor, Ini Rinciannya

Sebelumnya, data Bank Indonesia yang bocor diunggah oleh akun Twitter Dark Tracer. Melalui cuitannya, Dark Tracer membagikan file yang diga milik Bank Indonesia hasil peretasan geng ransomware Conti.

“Conti ransomware gang has announced “BANK OF INDONESIA” on the victim list,” cuit Dark Tracer, dikutip Jumat (21/1).

Data dengan total 838 file yang dibagikan tersebut memiliki nama yang disertai ‘corp.bi.go.id’. Adapun kasus peretasan ini diakui memang terjadi oleh Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia.

Disampaikan Erwin, serangan ransonware kepada BI terjadi pada bulan lalu.

“BI menyadari adanya peretasan berupa ransomeware pada bulan lalu, serangan bulan lalu. Itu menyadarkan kami itu nyata dan kami kena,” ujar Erwin.

Ia melanjutkan, BI sudah lakukan asesmen terhadap serangan itu pada seluruh karyawan dan perkantoran.

“Selanjutnya BI sudah lakukan pemulihan dan mitigasi agar serangan tidak terulang. kami perketat standar protokol teknologi IT. Kedua kembangkan teknologi keamanan siber yang lebih kuat. Peningkatan koordinasi framework di level pegawai,” terang Erwin.

“Jadi dengan langkah-langkah itu BI kemudian ingin mengatakan dan memastikan layanan operasional BI tidak terganggu. tetap terkendali dukung kegiatan ekonomi masyarakat.” pungkasnya.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...