Kamis, April 25, 2024

Indonesia Jadi Pemain E-Wallet dan Paylater Terbesar

Techbiz.id – Berdasarkan laporan IDC InfoBrief yang didukung oleh 2C2P, pada tahun 2025 mendatang, Indonesia diprediksi sebagai negara dengan tambahan pengguna e-wallet baru terbesar di Asia Tenggara sebanyak 130 juta pengguna baru.

Dari sisi pertumbuhan, Buy Now Pay Later (BNPL) pun tidak kalah populer. Indonesia, disebut akan menjadi pasar terbesar untuk BNPL se-Asia Tenggara pada 2025, dengan total belanja masyarakat menggunakan BNPL di e-commerce akan meningkat 8,7 kali lipat dibandingkan 2020. 

Menurut Country Head 2C2P di Indonesia, Adi Nugroho, hadirnya opsi baru seperti e-wallet dan BNPL memberikan akses kepada masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan keuangan konvensional.

“Jutaan pengguna baru ini adalah segmen baru yang perlu diakomodasi oleh para pelaku bisnis lokal.” Dari survei yang dilakukan International Data Corporation (IDC) di 2021, ditemukan bahwa adopsi digital payment terkini akan mampu tingkatkan penjualan merchant sebesar rata-rata 10%,” jelasnya. 

Adi menjelaskan, kini pemain besar di negara-negara Asia Tenggara sudah mulai cepat beradaptasi dan mengejar perkembangan metode pembayaran alternatif. Di Malaysia, transformasi yang dilakukan salah satu klien 2C2P yang bergerak di industri penerbangan menjadi contoh yang menarik untuk dilihat.

Baca juga: E-Wallet Tumbuh Pesat Hingga 300% Akibat Pandemi

Kehadiran payment gateway yang aman dan terkoneksi menyeluruh mampu memperluas jangkauan perusahaan ke para pengguna metode pembayaran alternatif. Jumlah pelanggan yang menggunakan pembayaran digital alternatif meningkat dari 10% ke hampir 30% terhadap total penjualan selama 2019. 

Di negara lain seperti Thailand, kemunculan berbagai metode digital payment baru pun telah dikejar oleh pemain industri besar. Salah satunya oleh pelaku industri pos, Thailand Post yang pada 2018 mampu meningkatkan daya saingnya dan memperluas market share dengan mengintegrasikan layanan e-wallet dan digital payment lainnya ke dalam layanan. 

Kehadiran pembayaran digital menurut Adi membawa potensi besar bagi bisnis, dalam hal memperkuat hubungan dengan pelanggan, memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, serta mendorong skala bisnis dan memperluas pasar. Meski begitu, pemain ritel juga perlu mempertimbangkan lanskap pembayaran yang heterogen di Asia Tenggara.

“Setiap negara memiliki keunikannya masing-masing, dengan tingkat penetrasi internet, tingkat akses keuangan, regulasi dan preferensi pengguna yang berbeda-beda. Jika hal ini dapat disikapi dengan baik, adopsi pembayaran digital akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan,” pungkas Adi.

2C2P adalah penyedia payment gateway di Asia Tenggara. Sejak 2003, 2C2P telah membantu berbagai pelaku ritel global seperti IKEA, Lazada, Thai Airways, untuk menerima dan melakukan pembayaran secara aman dan terintegrasi.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...