Selasa, April 23, 2024

Negara Ini Hemat Triliunan Rupiah Berkat e-KYC

Techbiz.id – Perluasan pemanfaatan electronic Know Yor Customer (e-KYC) di berbagai sektor, tidak hanya fintech diperlukan untuk dapat menunjang geliat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Berdasarkan laporan McKinsey, pemanfaatan e-KYC akan memberikan keuntungan bagi institusi pemberi layanan dengan semakin meningkatnya pendaftaran pelanggan, pengurangan biaya hingga 90 persen serta mengurangi penipuan.

Seperti diketahui belakangan marak terjadi kasus kebocoran data yang berdampak pada tergerusnya kepercayaan masyarakat akan pengelolaan data oleh berbagai institusi baik swasta ataupun pemerntah.

Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil, Zudan Arif Fakhrulloh menyampaikan bahwa Indonesia secara sadar atau tidak sadar sudah masuk pada era digital trust, dimana masyarakat mulai percaya pada layanan digital. Di dalam era digital trust, dibutuhkan perangkat untuk menunjukkan kesahihan data-data diri melalui proses identifikasi, otentikasi, dan otorisasi.

Baca juga: Penguatan Ekosistem e-KYC Semakin Krusial

“Biaya e-KYC juga jauh lebih hemat dibandingkan kalau kita masih sepenuhnya manual, biayanya sangat besar. Dalam proses otentikasi, kami mendorong fintech untuk melakukan minimal otentikasi dua arah (two factor authentication), yaitu dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan foto wajah, dapat juga ditambah dengan tanda tangan digital. Dengan e-KYC biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien dan akurat, dengan semakin berkembangnya teknologi,” tutur Zudan.

Di Inggris misalnya, pemanfaatan e-KYC dapat membantu negara hemat sebesar USD13,2 miliar (sekira Rp185 triliun). Penghematan yang dimaksud mencakup USD2 miliar dalam proses KYC yang tidak efisian dan USD11,3 miliar terkait penipuan identitas.

Adopsi e-KYC di India juga menurunkan biaya verifikasi pelanggan dari USD15 hingga USD50 dan waktu yang dihabiskan dari lima hari hingga hanya beberapa detik.

Sejauh ini, lebih dari 8,04 miliar transaksi e-KYC telah dilakukan. Penyedia seperti bank dan operator jaringan seluler diproyeksikan telah menghemat USD1,3 miliar terkait biaya administrasi KYC pada tahun 2021.

Seementara itu, smart-ID memungkinkan pelayanan publik berupa pengiriman online yang 99 persen aman. Sistem identitas digital memungkinkan Estonia untuk menyelesaikan KYC cek lebih cepat, melakukan vote secara online hingga membayar pajak secara digital.

Pemerintah Estonia memperkirakan sistem ini berkontribusi sekitar dua persen dari PDB per tahun. Estonia merupakan salah satu negara pelopor pemanfaatan identitas digital.

Simak artikel menarik lainnya:

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...