Techbiz.id – Setelah resmi menjadi pemilik Twitter yang baru, Elon Musk berencana membawa sejumlah perubahan pada media sosial tersebut.
Dilansir dari Engadet (2/5/2022), Musk berencana untuk mengenakan biaya tambahan kepada pengguna yang melakukan penyematan (embed) atau mengutip terhadap cuitan dari akun yang telah terverifikasi di Twitter.
Bahkan sebelum Twitter menerima tawaran Elon Musk, sebenarnya sudah ada ‘cara’ penyematan tweet itu sendiri.
Perusahaan telah mengubah beberapa JavaScript, yang menyebabkan teks tweet yang dihapus menghilang dari situs tempat mereka disematkan.
Meski demikian, pengguna masih bisa melakukan cara lain dengan mengambil screenshot cuitan dibandingkan menyematkannya langsung di situs.
Adapun rencana Musk untuk mengenakan biaya tambahan saat Embed ini disinyalir sebagai cara agar dirinya bisa balik modal usai membeli 44 miliar dollar atau sekitar Rp 629,2 triliun.
Sebagai informasi, untuk memperoleh uang senilai itu Musk mendapatkan pinjaman sebesar 13 miliar dollar AS dari Twitter dan pinjaman margin USD sebesar 12,5 miliar dollar AS dari saham Tesla dan sisa dibayarkan dengan uang pribadi Musk.
Selain itu, Musk telah menyebutkan cara lain untuk meningkatkan laba Twitter tetapi belum membuat komitmen tegas untuk itu.
Dirinya telah menyarankan untuk membuat perubahan pada Twitter Blue untuk membuatnya lebih menarik bagi pelanggan potensial.
Baca juga: Usai Beli Twitter, Elon Musk Malah Jual Saham Tesla Rp 57,2 T
Musk berencana untuk memangkas harga, melarang iklan, dan memberikan opsi untuk membayar dalam mata uang kripto dogecoin. Layanan itu sendiri kini bertarif 2,99 dollar AS atau sekitar Rp43.430 per bulan.
Bahkan, Musk juga secara terbuka mempertimbangkan untuk menghapus gaji dewan direksi, dimana akan menghemat keuangan perusahaan sekitar 3 juta dollar AS per tahun.