Jumat, April 19, 2024

Laba Bersih XL Axiata Tembus Rp139 Miliar, Ini Rahasianya

Techbiz.id – Pada periode kuartal pertama tahun 2022, Performa keuangan XL Axiata dilaporkan terus tumbuh dengan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp139 miliar.

Dalam laporan keuangan periode kuartal pertama tahun 2022 tersebut, XL Axiata juga berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 8% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), dengan kontribusi layanan data yang semakin solid.

Pencapaian tersebut menurut Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, antara lain sebagai hasil dari upaya meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan digitalisasi yang didukung oleh peningkatan kualitas jaringan secara berkelanjutan.

“Peningkatan customer experience kini menjadi salah satu fokus utama kami dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Strategi ini kami pandang sebagai cara terbaik untuk menghadapi kompetisi bisnis yang terus berlangsung ketat, daripada merespon persaingan tarif layanan,” ungkap Dian.

Hasilnya disampaikan Dian kini bisa dirasakan, di mana di kuartal pertama setiap tahun yang selalu berat, pendapatan XL Axiata tetap terus tumbuh secara YoY, dengan kontribusi pendapatan layanan data kini mencapai 96%. Artinya, secara rata-rata pelanggan semakin mendapatkan kenyamanan atas layanan yang diberikan.

Hingga akhir Maret 2022, total jumlah BTS 2G dan 4G XL Axiata mencapai lebih dari 133 ribu unit dari sebelumnya 94 ribu di akhir Maret 2021, dengan BTS 4G meningkat menjadi lebih dari 83 ribu. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 460 kota/kabupaten.

Baca juga: XL Axiata Bagikan Dividen Rp552 Miliar

Selaras dengan program pemerintah untuk melakukan penutupan BTS 3G, maka perseroan juga berhasil melakukan penutupan BTS 3G lebih cepat dibandingkan operator lainnya, dimana di akhir Maret 2021 jumlah BTS 3G sebanyak 52 ribu hanya tersisa sebanyak 4.566 BTS di Maret 2022 ini dan diharapkan bisa dituntaskan semuanya di kuartal kedua 2022.

Terus meningkatnya kekuatan jaringan XL Axiata tersebut searah dengan tingkat penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Selama periode 3 bulan pertama di 2022, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34% YoY dari 1.391 Petabyte menjadi 1.857 Petabyte.

Hal ini juga selaras dengan meningkatnya pengalaman pelanggan yang lebih baik, karena adanya peningkatan User Throughput dan perbaikan Latency selama kuartal pertama tahun ini.

Di periode kuartal pertama 2022 ini, pendapatan layanan data XL Axiata juga dlaporkan tercatat sebesar Rp 5,91 triliun, naik 10% YoY. Sementara itu EBITDA kuartal pertama 2022 meningkat sebesar 2% (YoY) menjadi Rp 3,17 triliun, dengan margin 47%.

Di sepanjang triwulan pertama 2022 ini, beban biaya operasional meningkat 14% (YoY) menjadi Rp 3,57 triliun dari Rp 3,13 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi dari meningkatnya beban Biaya Regulasi serta Biaya Penjualan dan Pemasaran.

Perseroan juga berhasil meningkatkan ARPU blended menjadi Rp 36 ribu dari Rp. 35 ribu di periode yang sama tahun sebelumnya, dengan jumlah pelanggan meningkat menjadi sebanyak 57 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 3% YoY menjadi 93%. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat.

Dari sisi neraca, XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat di kuartal pertama 2022 secara YoY. Tercatat, utang kotor meningkat 12% YoY dan utang bersih meningkat 16% YoY. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan meningkat sebesar 59%, ke angka Rp 1,94 triliun.

Untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA juga masih baik mencapai 2,7x. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 81% dari pinjaman yang ada saat ini berbunga mengambang (floating) dan pembayarannya masih dapat dikelola hingga dua tahun ke depan.

Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, capitalized capex menurun 35% YoY menjadi Rp 1,23 triliun. Penurunan ini disebabkan karena faktor jadwal pelaksanaan pembelanjaan modal meskipun jumlah belanja modal secara tahunan masih akan tetap sama.

“Rencananya di tahun 2022 ini XL Axiata juga akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai relatif sama dengan tahun lalu sekitar Rp 9 triliiun,” pungkas Dian.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...