Kamis, April 25, 2024

Mantan Bos WhatsApp Menyesal Jual Ke Facebook, Kenapa?

Techbiz.id – Mantan Chief Business Officer WhatsApp, Neeraj Arora, mengaku menyesal telah menjual WhatsApp ke Facebook, yang kini dikenal sebagai Meta.

“Pada 2014, saya merupakan Chief Business officer WhatsApp dan membantu negosiasi penjualan WhatsApp senilai US$22 miliar ke Facebook. Sekarang saya menyesalinya,” tulis Neeraj Arora melalui akun LinkedIn resminya, dikutip pada Jumat (6/5/2022).

Arora sendiri baru bergabung dengan WhatsApp sejak 2011, usai dua tahun didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton pada 2009.

Kemudian, dua tahun sebelum akusisi, Mark Zuckerberg dan Facebook, ujar Arora, sudah pernah mendekati petinggi Whatsapp untuk akusisi meski hal itu mendapatkan penolakan.

Usaha Mark rupanya tak berhenti sampai disitu. Pada 2014, dirinya kembali mendekati perusahaan aplikasi pesan itu dengan beragam tawaran kerja sama.

Kala itu, Mark Zuckerberg memiliki beberapa penawaran, di antaranya mendukung penuh end to end encryption, tak ada iklan, independensi penuh atas produk, kursi dewan untuk salah satu pendiri WhatsApp, Jan Koum dan kantor sendiri.

“Saat kami mulai berbicara akuisisi, pendirian kami sangat jelas. Tidak ada penambangan data pengguna, tidak ada iklan, dan tidak ada pelacakan lintas platform. Facebook dan manajemennya setuju dengan itu dan kami pikir mereka percaya pada misi kami. Tentu saja, bukan itu yang terjadi,” papar Arora.

Namun pada 2017, Facebook tidak lagi menepati janji mereka. Bahkan melalui skandal Cambridge Analytica terungkap bahwa Facebook telah memanfaatkan data pengguna diduga demi keuntungan belaka.

Hingga pada akhirnya mendorong tagar #DeleteFacebook yang ramai digaungkan di platform sosial media.

Saat ini, Arora mengungkap WhatsApp merupakan platform terbesar kedua Facebook, bahkan lebih besar dari Instagram atau FB Messenger. Namun, hal tersebut adalah bayangan dari produk yang Arora dan tim curahkan dan ingin dikembangkan untuk dunia.

“Dan saya bukan satu-satunya yang menyesal telah menjadi bagian dari Facebook ketika itu terjadi,” ujarnya.

Ia pun berharap perusahaan teknologi perlu mengakui ketika melakukan kesalahan. Tidak ada yang tahu awalnya Facebook akan melahap data pengguna dan memanfaatkan demi keuntungan.

Baca juga: Reaksi Emoji Juga Akan Hadir di Status WhatsApp

Menurutnya agar membuat ekosistem Teknologi berkembang, semua pihak perlu membahas soal model bisnis yang menyebabkan produk, layanan, dan ide bermaksud baik malah menjadi salah.

“Agar Silicon Valley berkembang, kita perlu berbicara tentang bagaimana model bisnis yang salah menyebabkan produk, layanan, dan ide yang bermaksud baik menjadi salah,” pungkas Neeraj Arora.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...