Techbiz.id – Platform pengembangan diri PINTAR resmi hadir untuk memberdayakan angkatan kerja Indonesia lewat akses belajar yang tidak mengenal usia.
Menurut CEO PINTAR, Ray Pulungan, platform ini meiliki misi untuk membuka akses kepada pendidikan berkualitas di era digital sebagai bagian dari proses pembangunan ekonomi yang inklusif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan.
“Berubahnya dunia kerja seiring perkembangan teknologi menyebabkan adanya gap antara demand dan supply dalam pasar tenaga kerja. PINTAR hadir untuk menutup celah tersebut lewat tiga lini produk yang terintegrasi dalam satu platform yaitu Kursus, Kuliah, dan Korporasi,” ungkap Ray.
Lebih lanjut Ray yakin bahwa pendidikan yang relevan terhadap kebutuhan industri tidak hanya berpotensi membuka peluang bagi pembelajar, tetapi juga bagi keluarganya, komunitasnya, serta organisasi di mana dia menyumbangkan waktu, pikiran, dan tenaganya.
Baca juga: Profesi Ini Paling Dicari di Era Digital
Pendidikan yang ditawarkan oleh PINTAR disampaikan Ray tidak cuma berupa pendidikan formal tetapi pendidikan yang dinamis dan peka terhadap perubahan zaman.
Semenara itu, menurut Head of Learning PINTAR Grace Gunawan, pendidikan merupakan sesuatu yang tidak mengenal ruang dan waktu, inilah yang perjuangkan di PINTAR.
“PINTAR hadir untuk memberikan kesempatan yang setara bagi setiap pembelajar di usia produktif. Kami di PINTAR ingin memberdayakan angkatan kerja lewat akses pendidikan tanpa kenal usia. PINTAR, learning for life,” jelasnya.
Menurut penelitian LIPI, 4,6% tenaga kerja Indonesia undereducated, 27,9% tenaga kerja overeducated, dan 68,4% mengalami field of study mismatch. Berbagai mismatch ini menimbulkan konsekuensi berupa kesenjangan keterampilan, rendahnya kepuasan kerja, tingginya angka pengangguran, sampai kesenjangan gaji/upah.
PINTAR hadir untuk memberi solusi terhadap masalah seperti yang diterangkan oleh Shinta Kamdani tersebut, yaitu menjadi penjembatan skill gap di dunia kerja lewat kolaborasi dengan berbagai institusi.