Techbiz.id – Prediksi resesi global membuat sejumlah industri harus melakukan mitigasi, termasuk industri telekomunikasi.
Melihat kinerja dari sektor telekomunikasi selama 9 bulan pertama 2022, pada 2023 sektor Halo-halo ini Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin memprediksi masih bisa tumbuh dikisaran 4% hingga 5%.
Menurutnya, hal yang menjadi tantangan bagi operator adalah kebutuhan belanja modal yang tinggi karena harus investasi untuk jaringan terutama 5G.
Sementara itu, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan, jalan keluar menghadapi resesi adalah industri telekomunikasi dan digital.
Industri telekomunikasi dan digital menurutnya menjadi tumpuan harapan untuk sektor-sektor yang lain. Aktivitas kehidupan ekonomi masyarakat sangat bergantung pada ekonomi digital,” kata Ismail.
Pemerintah Indonesia disampaikan Ismail tidak mau terjebak di dalam krisis. Oleh karena itu ada 4 strategi yang disiapkan, melihat perubahan dalam industri digital yang tadinya bertumpu pada infrastruktur, beralih kepada platform, aplikasi dan konten.
“Yang pertama kami melakukan deregulasi lewat UU Cipta Kerja yang memberikan kebebasan pelaku industri untuk kolaborasi, sharing infrastruktur dan sharing spektrum,” kata dia.
“Kedua, perubahan posisi pemerintah dari regulator menjadi investor, bukan untuk menjadi kompetitor tapi untuk kepentingan publik yang hasilnya bisa dikerjasamakan dengan operator.”
“Ketiga Langkah ketiga, mengembangkan literasi digital. Strategi keempat, membangun data center nasional untuk layanan publik yang lebih baik dan berorientasi pada keamanan,” jelas Ismail.
Seperti diketahui, sektor telekomunikasi saat ini lumayan menjanjikan, terutama sejak pandemi terjadi dua tahun lalu. Sektor telekomunikasi jadi roh digitalisasi saat ini.