Jumat, April 26, 2024

Kuasai 9.000 Menara, Centratama Jadi Penyedia Menara Telekomunikasi Terbesar Ketiga

Techbiz.id – PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk (CENT) kini menjadi penyedia menara telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia setelah mengakuisisi PT EPID Menara AssetCo (EMA), anak usaha dari EdgePoint Group.

Setelah akuisisi ini, kepemilikan menara Centratama Group mencapai lebih dari 9.000 situs menara di Indonesia, meningkat hampir dua kali lipat termasuk sekitar 4.000 menara telekomunikasi yang diakuisisi EMA dari Indosat Ooredoo Hutchison (sebelumnya Indosat Ooredoo) pada tahun 2021.

Menurut Direktur Utama dan Chief Executive Officer Centratama Group, Yan Raymond, mengakuisisi EMA merupakan langkah strategis yang tepat bagi Centratama Group untuk memantapkan posisi sebagai salah satu perusahaan penyedia menara independen terbesar di Indonesia.

“Sebagai perusahaan yang menawarkan solusi telekomunikasi satu atap, Centratama Grup terus mencari peluang untuk mengembangkan portofolio menara telekomunikasi kami,” kata Yan Raymond.

Baca juga: Indosat Jual 4200 Menara ke Edge Point Group

Pada tanggal 30 Desember 2021, Centratama Grup menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (CSPA) dengan EMA dan Pemegang Sahamnya untuk mengakuisisi EMA. Total penanaman modal tersebut senilai maksimal USD350 juta atau setara dengan Rp 5,01 triliun, ditambah asumsi utang EMA yang ada.

centratama akuisisi EMA

Melalui akuisisi ini, Centratama Group juga akan mendapatkan keuntungan dari penyewa utama EMA, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia dengan kontrak sewa jangka panjang yang ditandatangani pada Mei 2021.

Ditambah dengan portofolio kepemilikan total 9.000 menara, Centratama mengukuhkan kembali posisinya sebagai penyedia menara independen terbesar ketiga di Indonesia dan memperkuat kehadiran dan kemampuannya untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas ke Operator Jaringan Seluler dan komunitas pelanggan perusahaan.

Centratama Group juga mengumumkan telah mendapatkan komitmen pinjaman setara dengan USD850 juta dari sekelompok bank domestik Indonesia dan internasional untuk membiayai kembali fasilitas kredit yang ada, serta menyediakan likuiditas lebih lanjut untuk mendukung rencana pertumbuhan ambisius group perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Hal ini menurut Raymond sejalan dengan strategi refinancing Centratama Group yang menargetkan untuk mengurangi biaya pinjaman, lebih menyesuaikan mata uang arus kas dengan kewajiban, memastikan likuiditas yang memadai dan memberikan fleksibilitas keuangan untuk pertumbuhan organisasi.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...