TechBiz – NTT Docomo meluncurkan layanan 5G pra-komersial di daerah-daerah tertentu di kota-kota besar di Jepang. Operator terbesar di negeri Matahari Terbit itu, berkomitmen menyediakan cakupan uji coba di stadion untuk Rugby World Cup, yang dimulai sejak Jumat (20/9).
Layanan percontohan di 11 lokasi, termasuk Tokyo, Nagoya dan Osaka, dirancang untuk memberi kesempatan bagi pelanggan untuk menikmati layanan 5G sebelum teknologi tersebut diluncurkan secara komersial, kata Docomo.
Sebanyak 7.000 perangkat yang kompatibel dengan 5G akan tersedia di experience center yang dibangun di stadion dan di beberapa kota bagi pengunjung untuk mencoba. Perangkat yang disediakan sejumlah vendor seperti Sony, Samsung, LG dan Sharp tersebut tidak dijual.
Docomo juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menawarkan 5G smartphone dari vendor China Huawei karena kekhawatiran tentang akses terbatas ke layanan Google.
Tiga operator selular utama Jepang – Docomo, KDDI, dan SoftBank – semuanya bertujuan untuk meluncurkan layanan komersial 5G pada Maret atau April 2020. Ketiga operator saat ini sedang membangun jaringan yang dipersiapkan untuk Olimpiade Musim Panas di Tokyo tahun depan.
Ketiganya, bersama dengan operator pendatang baru Rakuten Mobile, berkomitmen untuk menggelontorkan investasi gabungan senilai JPY1,6 triliun ($ 14,4 miliar) untuk menyebarkan teknologi 5G selama lima tahun ke depan.
SoftBank, yang menggunakan peralatan dari Ericsson dan Nokia, berencana menggarap 60% dari populasi pada awal 2023.
Docomo dan KDDI juga kemungkinan akan mendorong peluncuran 5G mereka ke depan, tulis Nikkei Asian Review.
Awal pekan ini, Docomo mengumumkan bahwa bersama dengan pemasok peralatannya Fujitsu, NEC dan Nokia, mereka mencapai interoperabilitas multi-vendor di seluruh peralatan stasiun basis 4G dan 5G yang kompatibel dengan standar internasional dari Open Radio Access Network Alliance, sebuah kelompok industri yang bekerja lebih jaringan akses radio generasi berikutnya yang cerdas dan terbuka.
Docomo mengatakan akan memperluas jangkauan 5G dengan menggabungkan jaringan 5G dengan jaringan 4G yang ada menggunakan peralatan dari beberapa vendor. Seperti dilansir Japan Times, operator akan membangun sekitar 10.000 BTS pada Juni 2021.