Sabtu, April 27, 2024

Instamoney Hadir Tawarkan Solusi Teknologi Remitansi

Techbiz.id – Perusahaan fintech Instamoney, menawarkan inovasi baru untuk industri remitansi dalam kegiatan transfer dana di Indonesia dengan membangun infrastruktur pembayaran otomatis menggunakan application programming interface (API) dan Batch Transfer.

Dengan inovasi teknologi tersebut, memungkinkan transfer ke banyak rekening dengan biaya yang lebih terjangkau. Ini berarti, klien dapat melakukan banyak transaksi remitansi secara sekaligus menggunakan Instamoney, dan telah dilengkapi dengan sistem pencegahan risiko.

Menurut Direktur Instamoney, Mikiko Steven, sistem ini ditujukan untuk memitigasi risiko operasional dengan mengenali pola transaksi transfer dana, terutama transaksi yang mencurigakan.  

“Kami menawarkan berbagai keunggulan untuk klien, seperti pengiriman dana secara real-time (maksimal hanya dalam 5 menit) dan dengan biaya jasa yang flat, yaitu hanya Rp 5 ribu per transaksi,” ungkap Mikiko Steven.

Baca juga: Jumlah Pengguna Topremit naik 45% di Kuartal Pertama 2021

Lebih lanjut disampaikan Mikiko, demi memastikan keamanan dan kepatuhan, Instamoney menerima kerja sama hanya dengan perusahaan yang telah memiliki izin resmi dan diawasi oleh regulator terkait, seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Sejauh ini, Instamoney telah memproses lebih dari USD 2 miliar pengiriman dana setiap tahun. Perusahaan ini telah memiliki akses untuk mengirimkan dana ke lebih dari 140 jenis bank yang ada di Indonesia dan bekerjasama dengan banyak perusahaan remitansi berlisensi global untuk mempermudah akses transfer antarnegara. 

Instamoney juga merupakan bagian dari Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI), sebuah wadah untuk berkumpulnya perusahaan pengiriman uang non-bank.

Selain itu, perusahaan ini menjadi anggota dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), asosiasi yang telah ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi sebagai Asosiasi Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital berdasarkan POJK No.13/2018.

Sebagai informasi, transaksi pengiriman uang melalui remitansi terus berkembang. Bank Indonesia melaporkan bahwa pada kuartal pertama tahun 2021, Indonesia telah menerima total remitansi hingga USD2.259 juta.  

Selama ini, banyak perusahaan remitansi, baik di dalam maupun di luar negeri, yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan lisensi operasional. Selain itu, tingginya biaya dari kanal tradisional seperti bank juga menghambat proses pengiriman uang antarnegara.  

“Kedepannya, Instamoney berharap dapat terus berkontribusi positif dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif di bidang transfer dana,” pungkas Mikiko.  

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...