Techbiz.id – Untuk semakin meyakinkan para pelanggannya bahwa data mereka akan terjaga untuk menjalankan bisnis mereka, Rubrik menawarkan Ransomware Recovery Warranty (Jaminan Pemulihan Ransomware).
Jaminan pemulihan dari serangan ransomware yang ditawarkan Rubrik ini memungkinkan perusahaan memulihkan data mereka dari serangan siber dan kerusakan operasional.
Menurut Wakil Direktur Kawasan Asia Rubrik, Calvin Hoon, platform Rubrik Zero Trust Data Security dirancang untuk melindungi data bisnis dari lonjakan serangan ransomware, membuat tim IT mampu dengan cepat memulihkan aplikasi mereka dan mengembalikan operasi bisnis ke normal.
“Serangan ransomware meningkat secara eksponensial seiring dengan lingkungan bisnis yang semakin menjadi digital. Kondisi ini mendorong kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat upaya keamanan siber,” ujar Calvin.
Baca juga: Mata Uang Kripto Jadi Favorit Serangan Siber
Lebih lanjut disampaikan Calvin, para CIO dan CISO telah menyadari pentingnya memiliki salinan data yang dapat dipulihkan untuk menjamin perlindungan terhaadap ransomware mengingat keamanan data adalah hal yang penting sekali untuk membangun ketahanan bisnis.
Penawaran ini akan tersedia bagi pelanggan Rubrik yang mengoperasikan Rubrik Enterprise Edition dan menggunakan Rubrik Customer Experience Manager (CEM) untuk memastikan praktek terbaik keamanan data industri tersedia. Kolaborasi dan penawaran strategis akan menunjang standar tertinggi dari keunggulan keamanan data.
Ransomware Recovery Warranty juga termasuk Rubrik Cloud Vault pada Microsoft Azure. Rubrik Cloud Vault menjalankan layanan cloud vault yang sepenuhnya terkelola, aman dan terisolasi untuk data sangat penting yang memungkinkan organisasi membangun lingkungan bisnis yang tahan terhadap ancaman siber.
Dengan menyimpan data yang kekal di cloud yang dikelola oleh Rubrik, bisnis mampu mengamankan aset data berharga dari enkripsi. Kini, dengan jaminan pertama industri, Rubrik membuat para pelanggannya semakin percaya diri bahwa data mereka dapat dipulihkan kembali setelah mengalami serangan ransomware.