Techbiz.id – Kehadiran Fajrin Rasyid di jajaran Direksi Telkom memunculkan harapan dirinya mampu mengembangkan Blanja, platform e-commerce milik Telkom.
Saat ini Telkom memiliki layanan Blanja yang mungkin akan dimaksimalkan beserta layanan digital lainnya yang diharapkan mendorong pendapatan Telkom dengan adanya Fajrin sebagai Direktur Digital Bisnis.
Harapan besar itu tertumpu pada Fajrin mengingat dirinya mempunyai pengalaman dalam mengembangkan platform e-commerce Bukalapak sehingga menjadi salah satu unicorn Indonesia.
“Ini tentu ujian dan tantangan agar kesuksesan di bidang e-commerce bisa diduplikasi di Telkom. Kalau bisa lebih besar daripada Bukalapak,” ungkap Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi.
Namun Demikian, tantangan yang harus dihadapi co-founder Bukalapak tersebut menurut Heru cukup besar karena bisnis digital di Telkom tidak hanya e-commerce saja.
“Secara pengalaman di Bukalapak ya sesuai saja Fajrin menjadi Direktur Digital Business. Walaupun nanti di Telkom cakupannya tentu harus lebih luas daripada sekadar e-commerce. Dan itu yang jadi tantangan. Sebab, rekam jejaknya kan e-commerce, Perlu effort lebih untuk kembangkan bisnis digital lain juga yang sama suksesnya dengan e-commerce,” tegas Heru.
Selain tantangan mengembangkan bisnis digital Telkom, Fajri juga harus menjawab keraguan masyarakat terkait potensi terjadinya konflik kepentingan dalam pengembangan bisnis e-commerce.
Terkait hal ini Heru meyakini konflik kepentingan tersebut tidak akan terjadi.
“Harusnya tidak ada konflik kepentingan. Sebab Menteri BUMN pasti sudah menjelaskan bahwa ketika bergabung ke BUMN maka harus fokus. Karena kan pasti harus mundur dari posisi sebelumnya dan ke depan bekerja hanya untuk kejayaan Telkom,” pungkasnya.