Kamis, Oktober 24, 2024

Startup Fintech Punya Potensi Besar untuk Tumbuh

Techbiz.id – Sektor financial masih memiliki potensi untuk dikembangkan oleh perusahaan rintisan (startup) untuk menghadirkan layanan fintech.

Layanan finansial ini bahkan akan menjadi kue terbesar yang akan diperebutkan oleh perusahaan ride hailing yang ada di Indonesia seperti Grab dan Gojek.

Menurut Sebastian Tobing, CFA, is Head of Research & Institutional Business PT Trimegah Securities Tbk di berbagai belahan dunia, perusahaan startup baik yang menggembangkan aplikasi ride hailing ataupun yang tidak secara natural akan mengembangkan ke arah finansial.

Baca juga: Tren Kolaborasi Fintech dan Bank Terus Berkembang

Bahkan seluruh platform digital yang ada di Indonesia diperkirakan Sebastian akan menjalankan fungsi finansial. Seperti memberikan kredit mikro atau menawarkan produk asuransi. Makanya perusahaan BUMN dan swasta nasional saat ini berlomba untuk investasi di startup atau decacorn.

“Potensi startup fintech di industri finansial. Saat ini Gojek dan Grab juga sudah mengarah ke industri finansial. Contohnya mereka sudah memberikan pinjaman ke restoran yang menjadi mitra mereka,” ungkap Sebastian.

Menurut Sebastian, dengan data yang dimiliki Grab dan Gojek mereka tahu restoran yang memiliki penjualan yang baik. Yang membuat BCA memiliki NPL rendah adalah karena mereka memiliki data yang bagus untuk kesemua nasabahnya.

“Jika ada orang yang akan mengajukan pinjaman, Gojek dan Grab sudah pasti memiliki data yang valid. Ini juga yang kelak akan dilakukan oleh Grab dan Gojek di sektor finansial,”terang Sebastian.

Dengan data yang sangat bagus yang dimiliki oleh Grab dan Gojek, Sebastian yakin nantinya dua platform digital tersebut ketika memberikan kredit mikro, maka NPL nya akan rendah. Berbeda dengan perusahaan fintech yang tidak memiliki data yang bagus. Akibatnya NPL di perusahaan fintech menjadi lebih besar.

Beberapa waktu yang lalu juga beredar isu Telkom Group akan berinvestasi di Gojek. Menurut Sebastian, jika itu sampai terjadi maka akan banyak sinergi yang akan dilakukan oleh dua perusahaan tersebut. Potensi yang dalam waktu dekat dapat diambil adalah peluang driver Gojek untuk dapat menggunakan layanan Telkomsel.

“Sangat menarik jika benar Telkom Group akan investasi di Gojek. Ini good bisnis banget. Memang jika Telkom investasi di Gojek potensi upside sudah terbatas. Namun resikonya lebih dapat termanage karena bisnisnya sudah pasti.

Disampaikan Sebastian, kalau yang kecil itu potensi upside besar namun resiko besar. Kita juga harus melihat valuasi dari Gojek dan berapa dana yang akan diinvestasikan Telkom Group. Itu yang belum diketahui.

“Jika saya sudah mendapatkan data yang rinci, baru bisa kita hitung berapa potensi keuntungan yang akan didapatkan Telkom Group ketika akusisi ini terjadi,” kata Sebastian.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...