Techbiz.id – Melihat kebutuhan masker saat ini, Razer berencana untuk menghadirkan masker N95 berteknologi tinggi dengan dukungan RGB.
Masker itu sendiri dijuluki sebagai Project Hazel yang sempat diluncurkan pada Januari lalu, dimana memamerkan masker dengan ventilator tipe cakram aktif, pencahayaan Chroma RGB, dan proyeksi suara.
Masker juga tampil dengan desain transparan, yang memungkinkan untuk membaca bibir dan kemampuan untuk melihat isyarat wajah saat Anda berbicara dengan orang lain.
“Kami berpikir, ini adalah proyek konsep dan apakah ini akan relevan ketika vaksinasi dan semuanya telah diluncurkan,” kata CEO Razer Min-Liang Tan dalam wawancara dengan Yahoo Finance, dikutip Sabtu (27/3).
“Kami akan melanjutkan untuk mewujudkannya dan mengirimkan topeng pintar.” imbuhnya.
Masker pintar Razer yang sempat debut di CES 2021 awal tahun ini, memiliki ventilator yang dapat dilepas dan diisi ulang serta cangkang luar mengkilap yang terbuat dari plastik daur ulang tahan air dan anti gores.
Ventilator juga berfungsi sebagai penguat suara, berkat mikrofon yang tertanam di dalamnya sehingga Anda tidak terdengar teredam saat berbicara.
Sementara itu, pencahayaan Chroma RGB memungkinkan kedua ventilator bersinar, dan bahkan menyinari mulut Anda secara otomatis saat hari gelap, sehingga orang lain dapat melihat Anda berbicara. Ini adalah topeng pintar yang sarat dengan teknologi, tetapi Razer bersikeras bahwa itu nyaman dipakai berkat tali pengait telinga yang dapat disesuaikan.
Namun, hingga kini Razer belum berkomitmen menentukan jadwal peluncuran, termasuk soal kisaran harganya. Apalagi, perusahaan juga memerlukan persetujuan dan sertifikasi dari Food and Drug Administration, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, atau Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, seperti dilansir dari The Verge, Sabtu (27/3).
Baca juga: Black Shark 4 Series Tiba dengan Chipset Andalan dan Layar 144Hz
Kendati demikian, itu tak akan menghentikan langkah Razer untuk merilis masker pintar tersebut. “Proyek Hazel akan menjadi kenyataan,” ujar Tan. “Kami akan mewujudkannya dan saya pikir kami semua akan, sayangnya, memakai masker untuk waktu yang lama.” tandasnya.