Jumat, April 26, 2024

Vendor Smartphone Wajib Punya Service Center

Techbiz.id – Dalam menjalankan bisnis penjualan perangkat pintarnya di Indonesia, vendor smartphone diwajibkan memiliki pusat layanan purna jual (service center).

Keberadaan layanan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38 Tahun 2019 tentang Ketentuan Petunjuk Penggunaan dan Jaminan Layanan Purna Jual Bagi Produk Elektonika dan Produk Telematika.

Aturan tersebut menyebutkan bahwa produsen atau importir wajib memberikan pelayanan purna jual selama masa jaminan dan setelah masa jaminan paling sedikit berupa: ketersediaan pusat layanan purna jual, ketersediaan suku cadang, penggantian suku cadang sesuai jaminan selama masa jaminan yang diperjanjikan; dan penggantian produk sejenis apabila terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama masa jaminan yang diperjanjikan.

Jumlah penyediaan pusat layanan purna jual ini juga wajib dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit bertambah dua unit setiap dua tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya tanda pendaftaran.

Baca juga: Punya Standar Kualitas Bagus, OPPO A95 Mampu Bertahan Belasan Tahun

Keberadaan service center bagi vendor smartphone memang sangat dibutuhkan dan dipercaya menjadi penujang suksesnya sebuah brand disamping menghadirkan produk berkualitas yang dibutuhkan konsumen.

Dalam menghadirkan pusat layanan pelanggannya biasanya produsen atau pemilik brand menggandeng pihak ketiga untuk mengoperasikan service center karena lebih praktis dan investasinya pun cenderung lebih murah.

Hal ini akan berbeda jika service center tersebut dimiliki dan dikelola sendiri oleh produsen perangkat ataupun pemilik brand yang membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu yang cukup lama.

Menyadari pentingnya keberadaan pusat layanan tersebut, OPPO Indonesia hingga saat ini telah memiliki 117 service center yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Kesemuanya dikelola sendiri oleh OPPO.

“OPPO sudah mengembangkan service center sejak tahun 2014, satu tahun setelah OPPO hadir di Indonesia yang dikelola secara mandiri dan tidak melibatkan pihak ketiga,” jelas PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto.

Lebih lanjut disampaikan Aryo, seluruh service center tersebut tahun depan sebanyak 50 persen akan dikonversikan menjadi service center 3.0 dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.

“Yang membedakan adalah adanya service assistant yang akan mendatangi cistomer menanyakan keluhan yang dihadapinya. Konsumen juga bisa melihat langsung perbaikan perangkat yang sedang diperbaiki,” pungkas Aryo.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...