Jumat, April 26, 2024

Alita Ingin Jadi Korporasi Fully Digital

Techbiz.id – PT Alita Praya Mitra (Alita) ingin menjadi korporasi fully digital pertama di Indonesia dengan meluncurkan penerapan pola kerja dari mana saja atau Work from Anywhere (WFA) bagi karyawannya.

Penerapan pola kerja WFA ini disampaikan Direktur Utama Alita, Teguh Prasetya dalam rangka ulang tahun Alita ke-27 sekaligus sebagai langkah awal transformasi menuju korporasi fully digital tersebut.

Menurut Teguh saat ini pandemi telah bergeser menjadi endemi, namun masyarakat masuk dalam era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang penuh ketidakpastian.

“Guna menjawab tantangan VUCA, kita perlu VUCA 2.0 yaitu vision, understanding, courage, dan adaptability. Alita WFA merupakan salah satu langkah untuk bekerja dengan lebih inovatif, cerdas, keras, dan mengadopsi teknologi dengan baik,” ujarnya dalam perayaan virtual HUT Alita ke-27.

Selama masa pandemi, Alita disampaikan Teguh terus melakukan kegiatan bekerja dari rumah (WFH) mengikuti kebijakan Pemerintah.

Direktur Utama Alita, Teguh Prasetya

Selama hampir 3 tahun ini terbukti pola kerja tersebut berhasil meningkatkan produktivitas kerja hingga 50% dan menurunkan biaya operasional kantor hingga 70%.

Teguh menilai diperlukan visi, pemahaman, keberanian, dan kemampuan adaptasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang seimbang.

“Komunikasi tetap dijaga melalui berbagai saluran komunikasi, salah satunya intranet Go Beyond untuk memudahkan karyawan dalam bekerja dari mana saja,” jelas Teguh.

Baca juga: Gandeng Institusi Pendidikan, Alita Kembangkan SDM TI

PT Alita Praya Mitra sendiri telah menerapkan standar internasional dalam keamanan informasi dengan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS) ISO 27001.

Head of Corporate and Marketing Communication PT Alita Praya Mitra, Fita Indah Maulani menyampaikan sertifikasi ISMS merupakan gambaran bagaimana perusahaan dapat melindungi serta memelihara kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi.

“Sertifikasi ini diperoleh atas komitmen perusahaan dalam mengelola serta mengendalikan risiko keamanan informasi. Standar operasional prosedur perusahaan harus berjalan sesuai dengan standar keamanan siber, salah satunya mengacu pada ISO 27001,” ujarnya.

Dengan mengantongi ISO 27001:2013, saat ini Alita telah menetapkan persyaratan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi dalam konteks organisasi.

Ini juga mencakup persyaratan untuk penilaian dan penanganan risiko keamanan informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

PT Alita Praya Mitra saat ini telah mengantongi tiga standar internasional melalui sertifikasi ISO, yaitu ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 27001:2013.

ISO 9001:2015 merupakan sertifikasi yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu.

Sedangkan ISO 45001:2018 merupakan satu standar internasional yang memberikan arahan untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja (K3).

Sementara itu ISO 27001:2013 merupakan suatu standar internasional penerapan sistem manajemen kemanan informasi.


Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...