Senin, Mei 6, 2024

Gunakan Telegram, Scammer Incar Pengguna Aplikasi Ini di 111 negara

Techbiz.id – Group-IB, salah satu vendor dalam keamanan siber, telah mengidentifikasi 34 kelompok berbahasa Rusia yang mendistribusikan malware info stealer (pencuri info) yang menggunakan model stealer-as-a-service.

Para penjahat siber pada umumnya menggunakan Racoon stealer dan RedLine stealer untuk memperoleh kata sandi dari akun-akun game di Steam dan Roblox, kredensial di Amazon dan PayPal, serta catatan pembayaran dan kredensial dompet kripto pengguna.

Dalam tujuh bulan pertama pada tahun 2022, gerombolan tersebut secara keseluruhan menginfeksi lebih dari 890,000 perangkat pengguna dan mencuri lebih dari 50 juta kata sandi.

Semua kelompok yang teridentifikasi mengelola serangan-serangannya melalui grup Telegram berbahasa Rusia, meskipun mereka utamanya menargetkan para pengguna di Amerika Serikat, Brasil, India, Jerman, dan Indonesia. Pada tahun 2022, malware info stealer telah berkembang menjadi salah satu ancaman digital yang paling serius.

Group-IB memperkirakan bahwa antara tanggal 1 Maret (saat Group-IB mulai meneliti skema ini) dan 31 Desember 2021, stealer yang dioperasikan melalui kelompok-kelompok Telegram mampu menyusupi 538.000 perangkat. Selama 7 bulan pertama pada tahun 2022, stealer Telegram dilaporkan hampir dua kali lebih aktif menginfeksi lebih dari 890.000 perangkat di 111 negara.

Lima negara teratas yang paling sering diserang pada tahun 2022 adalah Amerika Serikat, Brasil, India, Jerman, and Indonesia dengan masing-masing secara berurutan 91.565, 86.043, 53.988, 40.750, dan 35.345 perangkat yang terinfeksi. 

Di Indonesia, misalnya, tahun lalu (Maret-Desember 2021), operator stealer-stealer yang disebutkan di atas menginfeksi 13.532 perangkat. Selama tujuh bulan pertama pada tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi 35.345. Dari perangkat-perangkat tersebut, para penipu mengambil 2.372.893 kata sandi, 875 set catatan pembayaran, dan 1.765 set informasi dompet kripto, seperti kredensial, seed phrase, dll.

Berdasarkan analisis terhadap kelompok-kelompok Telegram, selama 10 bulan terakhir pada tahun 2021 para penjahat siber mengumpulkan 27.875.879 set kata sandi, 1.215.532.572 file cookie, 56.779 set catatan pembayaran, dan data dari 35.791 dompet kripto.

Selama 7 bulan pertama pada tahun 2022, para pelaku ancaman mencuri 50.352.518 kata sandi, 2.117.626.523 file cookie, detail dari 103.150 kartu bank, dan data dari 113.204 dompet kripto. Nilai di pasar gelap daring dari log yang dicuri dan detail kartu yang dibobol mencapai sekitar USD5,8 juta, berdasarkan perkiraan ahli Group-IB.

Menurut Group-IB, pada tahun 2021, pelaku ancaman di seluruh dunia paling sering mengumpulkan kredensial akun PayPal (lebih dari 25%) dan kredensial Amazon (lebih dari 18%). Pada tahun 2022, layanan yang paling ditargetkan masih sama, yaitu PayPal (lebih dari 16%) dan Amazon (lebih dari 13%).

Namun, sepanjang tahun, kasus-kasus pencurian kata sandi untuk layanan game (Steam, EpicGames, Roblox) di log telah meningkat hingga hampir lima kali lipat.

Baca juga:

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...