Jumat, April 26, 2024

Awas! Ada Ancaman Siber Berkedok Squid Game

Techbiz.id – Serial survival asal Korea Selatan, Squid Game, berhasil mendapatkan lebih dari 111 juta penonton hanya dalam waktu sebulan setelah peluncurannya. Memanfaatkan momentum ini, para pelaku kejahatan siber menciptakan skema penipuan di platform online pengguna.

Pakar keamanan Kaspersky melaporkan, ada sejumlah ancaman berkedok ‘Squid Game’. Mulai dari yang paling umum hingga canggih di dunia web, termasuk Trojan, adware, serta penawaran mencurigakan dari penjualan kostum Squid Game. Berikut penjabarannya:

1. Penipuan berkedok episode Squid Game

Dari periode September hingga Oktober 2021, ditemukan beberapa lusin file berbahaya yang berbeda di web. Dalam sejumlah kasus berkedok Squid Game itu, Kaspersky menemukan pengunduh Trojan yang dapat menginstal program berbahaya, serta dijumpai pula Trojan dan adware lainnya.

Salah satu skema pelaku kejahatan siber adalah memancing korban dengan cuplikan dari serial Squid Game. Secara bersamaan, sebuah Trojan tanpa terlihat diluncurkan sehingga dapat mencuri data dari berbagai browser pengguna dan mengirimkannya kembali ke server penyerang. Pintasan (shortcut) juga dibuat di salah satu folder, yang dapat digunakan untuk meluncurkan Trojan setiap kali sistem dijalankan.

2. Toko palsu penjual pakaian Squid Game

Seiring momen Halloween  yang akan datang, pelaku kejahatan siber rasanya memahami serial ini akan menjadi kostum yang paling diminati masyarakat. Kaspersky mengamati bahwa banyak toko palsu terkait ‘Squid Game’ mulai bermunculan.

Sebagian besar dari mereka menawarkan kesempatan untuk membeli kostum seperti yang dikenakan pemain di serial tersebut, dimana mereka mengaku sebagai toko resmi. Namun, saat berbelanja di situs tersebut, pengguna berisiko kehilangan uang mereka dan tidak mendapatkan barang yang diinginkan.

Baca juga: Fantastis! Netflix Ditaksir Raup Rp12,87 Triliun dari Squid Game

Selain itu, para pengguna juga secara tidak langsung telah membagikan informasi perbankan dan identitas pribadi seperti rincian kartu, termasuk alamat email, alamat tempat tinggal, dan nama lengkap kepada pelaku kejahatan siber demi melakukan pembelian tersebut.

3. Permainan online ala Squid Game

Beberapa halaman menawarkan untuk bersaing dalam versi online game untuk memenangkan hadiah utama – 100 BNB (Binance coin). Alih-alih memenangkan game dan mendapatkan hadiah, Kaspersky justru melaporkan para pemain akan mengunduh malware bahkan beresiko kehilangan data.

Selain itu, terdapat pula mobile malware yang mengeksploitasi ketenaran ‘Squid Game’. Bukanlah unduhan aplikasi Squid Game yang didapatkan, pengguna justru mengunduh Trojan.

Saat aplikasi diluncurkan pada perangkat, ia meminta server kontrol untuk menyelesaikan tugasnya. Ini misalnya bisa berupa, membuka tab di browser atau mengirim SMS ke nomor yang diterima dari server kontrol.

Dengan demikian, Anton V. Ivanov selaku pakar keamanan di Kaspersky menyarankan “sangat penting bagi pengguna untuk memeriksa keaslian situs web saat mencari sumber untuk streaming acara atau melakukan pembelian merchandise,”.

Ia menambahkan bahwa tak kalah pentingnya untuk memperhatikan ekstensi file yang diunduh, dimana file video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi.

Diperlukan juga solusi keamanan yang andal. Menurut Anton, ini diperlukan untuk mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing.

“Hindari tautan yang menjanjikan penayangan awal konten, dan jika ragu tentang keaslian konten, hubungi penyedia hiburan Anda.” pungkasnya.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...