Jumat, April 26, 2024

5 Vendor Smartphone Teratas di Q3 2021, OPPO Memimpin

Techbiz.id – Lembaga riset IDC kembali merilis 5 vendor smartphone teratas di Indonesia. Pada laporan kuartal ketiga (Q3) di tahun 2021, OPPO berhasil memimpin daftar kali ini.

IDC melaporkan OPPO berhasil naik kembali ke posisi teratas dengan meraih market share tertinggi, diatas 20 persen. Vendor smartphone ini berhasil menjaga persediaan yang relatif stabil, meski di tengah kekurangan pasokan.

OPPO berhasil memimpin segmen low-end, yang menyumbang sebagian besar pengirimannya. Lalu, Vivo berhasil naik ke posisi kedua karena mampu meningkatkan penjualan offline dan mempertahankan tingkat persediaan.

Meraih market share di bawah OPPO di kuartal ketiga tahun ini, Vivo mampu memasuki segmen ultra low-end karena harga Y1 turun hingga di bawah USS100 dan juga menempati posisi kedua di segmen low-end dengan seri Y-nya.

Sementara, Xiaomi turun ke posisi ketiga, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan yang kuat, karena menghadapi kendala pasokan dan persediaan yang ketat. Meskipun demikian, Xiaomi berdiri kokoh sebagai pemimpin segmen kelas menengah.

Kemudian, Samsung mempertahankan posisinya di posisi keempat sementara mengalami penurunan pengiriman karena penutupan ritel yang diinduksi penguncian menyebabkan perlambatan penjualan offline.

Samsung juga memperbarui perangkat lipatnya di Q3 2021, yang diterima dengan sangat baik oleh pasar. Sedamgkan realme, tetap berada di posisi dengan mempertahankan jumlah pengirimannya meskipun ada kekhawatiran akan kekurangan pasokan. Itu mampu menjaga momentum dengan menyegarkan beberapa model seri C dengan prosesor baru yang memiliki pasokan yang relatif stabil.

Pasar smartphone Indonesia melesu

Menurut IDC Quarterly Mobile Phone Tracker terbaru, pengiriman smartphone Indonesia turun sebanyak 12,4 persen YoY, mencapai hanya 9,2 juta unit pada tahun 3021 di tengah gangguan saluran dan kesulitan dari sisi suplai.

Apalagi, gelombang kedua COVID-19 mencapai puncaknya pada Juli 2021, mengakibatkan peraturan penguncian yang lebih ketat yang berlangsung selama sebagian besar kuartal ketiga. Hingga akhirnya, menyebabkan penutupan ritel yang berdampak pada wilayah Jawa dan Bali dan beberapa titik panas lainnya, dimana menyebabkan penjualan offline menderita.

Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia mengatakan sejumlah vendor akhirnya melakukan pilihan dengan mengganti atau tidak merilis model yang memiliki lebih banyak masalah pasokan.

“Beberapa vendor mulai mengeksplorasi cara lain seperti meninjau kembali strategi distribusi untuk menjaga harga tetap terkendali,” ujar Vanessa.

Baca juga: Counterpoint: OPPO Pimpin Pasar Smartphone Indonesia di Q3 2021

Pada kuartal ketiga 2021, juga terlihat lebih banyak smartphone 5G yang dirilis. Ini membuat pangsa produk 5G meningkat dari 6% di tahun sebelumnya menjadi 7%.

Harga jual rata-rata (ASP) smartphone 5G juga turun perkuartalnya, menjadi US$418 (Rp 6 jutaan) pada Q3-2021. Penyebabnya adalah Original Equipment Manufacturer (OEM) berusaha untuk merilis perangkat tersebut dengan harga yang lebih terjangkau.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...