Sabtu, April 27, 2024

OPPO Bakal Tetap Sertakan Charger di dalam Boks, Ini Sebabnya

Techbiz.id – Belakangan ini ramai vendor smartphone yang tidak menyertakan adapter charger di dalam boks dengan alasan peduli lingkungan. Menanggapi hal ini, OPPO mengatakan belum berencana untuk menghapus adapter charger dari dalam boks.

Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia, mengatakan pihaknya belum menemukan adaptor charger yang pantas menggantikan versi resmi, apabila paket komponen penjualan itu dihilangkan.

“Kami belum berpikiran menghilangkan charger dalam kemasan smartphone ke depan karena isu kompatibilitas, mungkin bisa terjadi ketika pengisian daya dengan charger pihak ketiga yang tidak sesuai dengan standar perangkat,” ujar Aryo, disela-sela peluncuran Reno7, Jumat (25/3/2022).

Ia pun mengatakan, kasus meledaknya ponsel bisa saja terjadi karena faktor dari konsumen sendiri yang menggunakan adaptor charger yang mungkin tidak sesuai standar dari perangkat itu sendiri. Kasus seperti ini pernah terjadi pada pengguna OPPO di India.

“dan setelah kami telusuri ternyata terjadi karena pengguna menggunakan aksesoris pengisian yang tidak sesuai, dan bukan produk resmi buatan OPPO” sambungnya.

Disampaikan Aryo, jika harus menghilangkan adapter charger dalam kemasan, terlebih dulu dibuat suatu standardisasi bagaimana pengisian daya yang seharusnya.

“Harusnya ada standarisasi. Bagaimana pengisian daya ini sama untuk semua perangkat smartphone. Tapi akan sangat sulit, karena setiap brand memang sedang berlomba-lomba berinovasi di sektor daya tersebut,” jelasnya.

Baca juga: Bawa Sensor Sony IMX 709, Ini Harga OPPO Reno7 di Indonesia

Ia pun meminta konsumen untuk mewaspadai adapter yang dibanderol dengan harga murah. Pasalnya, harga komponen adaptor charger itu sendiri bernilai mahal, seperti charger di Reno7 jika dipisah, itu harganya bisa mencapai Rp 400.000.

Hal itu karena charger setiap ponsel itu memiliki sertifikasi, sebut saja sertifikasi SuperVOOC milik OPPO. “Untuk mendapatkan sertifikasi itu, kami menguji berbagai kemampuan charger berkali-kali. Makanya untuk mendapatkan sertifikasi itu sulit,” terangnya.

Dengan demikian, jika ada perangkat pihak ketiga yang menawarkan SuperVOOC murah, pengguna perlu waspada besar kemungkinan itu palsu.

Aryo turut mengungkap jika pihaknya sudah bekerja sama dengan Anker untuk menciptakan standar charger sesuai sertifikasi. Namun, ia menyebut, Anker memang masih belum meluncurkannya

“Kami sudah bekerja sama dengan Anker selaku third party untuk membuat charger sesuai sertifikasi. Tapi tau sendiri kan Anker itu identik dengan harga mahal? Ya memang seperti itu,” pungkasnya.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...