Sabtu, April 20, 2024

Kepercayaan Diri Meningkat, Penjualan Online Diprediksi Naik 10 Persen 

Techbiz.id – Berdasarkan data Digital Commerce Confidence Index (DCCI) yang dirilis Lazada menunjukkan bahwa penjual online di Asia Tenggara optimis terhadap pertumbuhan bisnis.

Data tersebut menunjukkan bahwa 77 persen responden penjual online memperkirakan akan ada peningkatan 10 persen penjualan di kuartal kedua tahun ini. Hal ini sejalan dengan mulai bergeliatnya perekonomian dan berkurangnya pembatasan mobilitas dan aktivitas industri secara bertahap.

“Digital Commerce Confidence Index Lazada yang keempat menunjukkan kepercayaan diri penjual meningkat seiring dengan memulihnya roda perekonomian. Menurut Lazada Consumer Study, 73 persen konsumen di Asia Tenggara memandang belanja daring menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujar Magnus Ekbom, Chief Strategy Officer Lazada Group.

Lebih lanjut menurut Magnus, penjual daring yang dapat memahami preferensi dan tren pembeli daring akan berada pada posisi yang aman untuk tetap dapat bersaing dan memenangkan industri perdagangan digital

Optimisme penjual ini merupakan momentum dari kuartal akhir tahun 2021, di mana 74 persen penjual memperkirakan setidaknya akan mendapatkan peningkatan keuntungan penjualan sebanyak 10 persen  dalam kuartal pertama 2022.

Baca juga: Empat Hal yang Diinginkan Seller di Online Marketplace

Demikian pula dengan penjual yang memperkirakan terjadinya penurunan penjualan telah berkurang, dari 12 persen di kuartal keempat 2021 menjadi 7 persen di kuartal pertama 2022.

Perayaan seperti Ramadan dan Paskah di negara-negara yang merayakan, dan juga musim liburan yang akan datang menjadi pendorong utama pola pandang positif karena periode ini umumnya berarti adanya peningkatan permintaan dan konsumsi barang dari pembeli.  

Untuk mendukung antisipasi pertumbuhan dalam penjualan daring di kuartal selanjutnya, 74 persen penjual menyatakan mereka akan meningkatkan inventaris produk setidaknya 10 persen dalam tiga bulan ke depan. Sementara itu, 47 persen mengatakan penjual akan menambahkan sumber daya  manusia yang menandai kepercayaan akan pertumbuhan bisnis.  

Survei yang dilakukan pada kuartal pertama 2022 dengan melibatkan 766 penjual daring di Asia Tenggara sebagai responden ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan penjual tersebar di beberapa kategori:  general merchandise (81 persen), fesyen (78 persen), dan fast-moving consumer goods (76 persen) menjadi tiga kategori teratas.

Temuan ini juga sejalan dengan preferensi konsumen belanja daring, di mana fesyen dan kesehatan-kecantikan berada di  posisi puncak untuk pembelian daring selanjutnya, menurut Lazada Consumer Study yang terbaru dari konsumen di Asia Tenggara.  

Terlebih lagi, studi yang sama menunjukkan bahwa pelanggan mencari harga yang lebih murah, biaya pengiriman yang terjangkau, kemudahan pencarian serta kenyamanan ketika berbelanja daring.

Berdasarkan DCCI Lazada pada kuartal pertama 2022, bisnis memahami betul faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan pelanggan sehingga bisnis perlu melakukan upaya dalam memikat konsumen untuk berbelanja daring dan memastikan harga produk mereka bersaing.  

Sebanyak 58 persen penjual mengungkapkan bahwa upaya menarik trafik konsumen serta 56 persen diantaranya mengemukakan peningkatan persaingan harga menjadi dua pertimbangan utama untuk pertumbuhan di kuartal selanjutnya.

Di sisi lain, 23 persen penjual juga mengatakan bahwa biaya operasional yang tinggi sebagai tantangan potensial, yang menggambarkan ketidakpastian dalam pertumbuhan global, seperti meningkatkan tingkat inflasi, ketidakstabilan geopolitik yang berpengaruh terhadap cadangan minyak dan disrupsi terhadap rantai pasok global.             

DCCI adalah studi pertama yang berupaya untuk memetakan tren dalam perdagangan digital dengan memberikan indeks pada sentimen dan tingkat kepercayaan dari penjual daring di Asia Tenggara untuk mengukur tingkat optimisme bisnis berdasarkan survei yang membandingkan beragam pandangan dari penjual daring di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura).

Indeks dalam studi berskala 0 hingga 100 dalam spektrum di mana, 0 menggambarkan “sangat pesimis” dan 100 “sangat optimis”. 

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...