Jumat, April 26, 2024

Mau Jadi AI Trainer? Yuk Cari Tau Tugasnya

Techbiz.id – Pelatih Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) Trainer menjadi salah satu profesi yang sedang naik daun saat ini dan banyak dicari oleh berbagai perusahaan terutama yang berbasis teknologi

Industri eCommerce saat ini merupakan salah satu industri yang berkembang pesat dalam hal teknologi yang juga memanfaatkan teknologi AI dalam bisnisnya.

Teknologi AI di e-commerce biasanya digunakan pada layanan konsumen berupa chatbot untuk membantu menjawab pertanyaan konsumen.

Baca juga: Transaksi E-Commerce Meningkat 22% di Akhir 2019

Namun sebagaimana layaknya kecerdasan buatan, demi mengikuti perkembangan, bot-pun perlu dilatih secara terus menerus agar dapat tetap relevan. Oleh karena itu, sebagai bagian dari timcustomer care, Lazada memiliki tim khusus AI Trainer.

Tugas utamanya adalah melatih teknologi AI agar chatbot dapat menjawab berbagai pertanyaan, permintaan dan kebutuhan konsumen dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang tinggi, namun tetap memiliki sentuhan ‘manusiawi’.

Tugas seorang AI Trainer

Felix Yuwono, Head of Artificial Intelligence (AI), Lazada Indonesia mengungkapkan pentingnya peran profesi ini serta keahlian apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang AI Trainer.

“Di industri yang serba digital seperti sekarang, banyak sekali pintu yang terbuka untuk berbagai profesi baru termasuk AI Trainer, yang bertugas melatih kecerdasan buatan agar dapat optimal dalam melakukan tugasnya,” jelasnya.

Peran AI Trainer menurutnya menjadi penting karena harus dapat membentuk karakter kecerdasan buatan agar dapat memahami berbagai ragam gaya bahasa yang digunakan dan membantu memahami pertanyaan konsumen yang berbeda-beda termasuk pengenalan gaya bahasa, bahasa daerah, bahasa sehari-hari, dan singkatan-singkatan ala jaman now.

“Setiap hari seorang pelatih AI bertugas menganalisa jawaban yang diberikan dan ‘mengajari’ Chatbot untuk mengenali bahasa yang beragam dan memberikan jawaban yang solutif dengan bahasa yang mudah dipahami,” ujar Felix.

Baca juga: LaLiga Gunakan Teknologi AI di Ruang Latihan Klub

Seorang AI Trainer tidak melulu harus canggih dalam membuat program komputer, tapi juga harus memiliki kemampuan analisa dan kreativitas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks.

Pelatih AI perlu benar-benar memahami apa yang ditanyakan dan apa yang menjadi masalah bagi konsumen, mengecek data, memberikan solusi terbaik, melatih chatbot, mengimplementasikan solusi tersebut, dan melihat apakah solusi tersebut berdampak bagi konsumen atau tidak.

AI Trainer juga harus dapat mengamati tren terkini dan kekinian, mengenali perubahan gaya bahasa termasuk gaya percakapan dan istilah slang terkini, serta memperbaharui program AI sesuai dinamika yang ada.

Dengan berbagai keahlian serta pengetahuan baru yang didapatkan dalam menjalani proses pengembangan chatbot ini, mereka pun dapat memperdalam spesialisasi mereka di bidang AI. 

Seiring teknologi kita yang terus berkembang dan bergerak maju, sumber daya manusia pun juga harus bisa mengikuti berbagai inovasi digital yang terkini.

Chatbot memang tidak akan pernah menggantikan manusia, namun dapat membantu menjawab pertanyaan yang repetitif. Ketika chatbot harus memecahkan masalah yang kompleks, saat itulah kreativitas dan pemikiran analitis seorang AI Trainer dalam melatih dan mempersiapkan chatbot memainkan peran yang sangat penting.

“Generasi muda Indonesia yang tertarik menekuni dunia digital, bisa menggali profesi AI Trainer lebih lanjut, tentu dengan menjaga pemahaman bahwa sisi humanis, serta kemampuan problem solving dengan kreativitas dan kemampuan analisa kita tetap diperlukan dalam profesi ini seperti halnya profesi lainnya,” tutup Felix. 

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...