Sabtu, April 27, 2024

Ini taksiran Valuasi Menara Indosat yang akan Dilego

TechBiz – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo tengah menggelar lelang 3.100 menara miliknya untuk mendapatkan dana segar.

Proses lelang saat ini dalam tahap due dilligence dan lima perusahaan menara kabarnya berminat ikut dalam tender.

Beberapa perusahaan menara yang tersiar ikut dalam lelang diantaranya PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usaha Protelindo, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Centratama Telekomunikasi (CENT), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan nilai sebuah aset akan wajar jika tak jauh berbeda dengan harga di pasar, dan industri bisa menerimanya.

“Kalau pasar bisa menyerap, itu artinya harganya wajar segitu. Harga wajar kan dilihat nanti besaran pada pemanfaatannya,” katanya.

Sementara Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi dalam kajiannya memprediksi harga per menara milik Indosat akan dibuka sekitar US$140 ribu dalam lelang kali ini.

“Angka ini berkaca pada transaksi Indosat-TBIG pada 2013, serta transaksi yang dilakukan XL Axiata dengan SUPR pada 2014, dan XL-Protelindo pada 2016,” paparnya.

Pada 2013, Indosat melepas 2.500 menaranya ke Tower Bersama senilai US$ 406 juta (sebelum dikenakan beberapa penyesuaian harga). Dari total nilai akuisisi tersebut, sebesar 17,98% atau US$73 juta dibayar dalam bentuk saham dari perusahaan menara itu.

Pada 2014, XL Axiata melepas 3.500 menara ke Solusi Tunas Pratama dengan nilai Rp 5,6 triliun dimana pembayaran transaksi seluruhnya dalam bentuk tunai. XL menyewa kembali menara yang telah dijual kepada Solusi Tunas Pratama untuk jangka waktu 10 tahun.

Pada 2016, XL Axiata PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) sebagai pemenang tender 2.500 menara miliknya dengan nilai transaksi sekitar Rp 3,568 triliun.

“Kalau dilihat dari transaksi yang dihasilkan serta nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, taksirannya satu menara Indosat itu sekitar US$140 ribu. Faktor lain yang menentukan valuasi menara itu kan tenancy ratio, usia menara, lokasi, harga sewa kembali, dan lainnya,” ulasnya.

Diyakininya, lelang menara milik Indosat akan ketat karena bisnis infrastruktur telekomunikasi itu menjanjikan margin yang menjanjikan. “Dimana ada bisnis dimana penyewanya sudah pasti seperti menara. Makanya pendanaan tak akan jadi isu bagi buyer, bank asing akan banyak yang support,” tukasnya.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...