Kamis, April 18, 2024

Sistem ERP, Kebutuhan atau Kemewahan?

Artikel ini ditulis oleh Yogiswara, Co-Founder Techbiz Indonesia

Techbiz.id – Dari UMKM sampai dengan perusahaan global membutuhkan efisiensi dalam bisnis proses mereka. Sistem ERP yang tepat mampu mewujudkan tujuan ini. Tetapi dari sisi biaya dan waktu implementasi banyak yang mengatakan sistem ini adalah sebuah kemewahan bagi sebuah industri. Benarkah?

Secara umum, ERP (Enterprise Resources Planning) adalah piranti lunak modular yang di desain untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi utama dari proses bisnis perusahaan dalam satu sistem yang terpadu.

Sebuah sistem ERP berisi modul-modul yang masing-masing fokus pada fungsi esensial dari sebuah bisnis seperti finance dan akunting, HR, produksi, distribusi, CRM, pengelolaan bahan dan produk, supply chain dan lain-lain.

Baca juga: JNE Manfaatkan Kekuatan Cloud Capai Visi dalam Era Ekonomi Baru

Beberapa dari sistem ERP bahkan memberikan fungsi “enterprise performance management” sebagai pelengkap sehingga perusahaan dapat terbantu dalam melakukan perencanaan, perkiraan dan laporan kinerja keuangan organisasi dalam periode tertentu.

Dalam kenyataannya, ada beberapa faktor yang membedakan satu sistem ERP dengan sistem ERP yang lain. Modul-modul tertentu dari sebuah sistem ERP tertentu terlihat sangat dominan atau kuat dibanding modul lain di dalam sistem tersebut yang akhirnya mencirikan kekuatan atau kelemahan dari sistem ERP tersebut dibanding sistem ERP yang lain.

Suatu sistem ERP mungkin akan lebih kompleks atau lebih sederhana dari sistem ERP yang lain disesuaikan dengan seberapa besar organisasi yang dapat di kelola oleh sistem tersebut. Umumnya, dalam pengaplikasiannya sebuah sistem ERP memang butuh dikustomisasi tetapi proses ini akan menambah besar kompleksitas dan kesulitan proses implementasinya.

Jadi, menggunakan atau tidak sistem ERP manjadi pilihan yang sangat sulit bagi organisasi besar karena secara kebutuhan sudah ada tetapi pengorbanan yang menjadi bagian dari komitmen implementasi sebuah sistem ERP juga besar, ini dikarenakan sebelum adanya sistem ERP mereka telah menerapkan sistem dalam bisnis proses mereka yang sebagian ingin dipertahankan karena dinilai telah berhasil.

Berbeda dengan UMKM yang mungkin dapat secara utuh mengadopsi bisnis proses yang ditawarkan oleh sebuah sistem ERP sehingga tidak membutuhkan kustomisasi.

Tetapi dari sisi harga dan prioritas, sebuah sistem ERP mungkin belum dilihat sebagai sebuah kebutuhan mendesak oleh pelaku UMKM karena mungkin semua proses bisnis dan pencatatannya masih bisa dilakukan manual atau “excel based”, berbeda dengan perusahaan berskala besar yang memang membutuhkan sebuah sistem terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan mengurangi kebocoran finansial.

Garis besarnya adalah memilih sistem ERP yang tepat harus berdasarkan pada pengetahuan atas industri dan kebutuhan spesifik dari organisasi atau perusahaan kita.

Ada banyak vendor yang menyediakan sistem ERP dan pada kenyataannya memilih sistem ERP yang mana yang akan kita gunakan bukanlah sebuah tugas yang mudah.

Ini dikarenakan saat kita memilih maka selain dana dan waktu yang harus kita korbankan, kita juga harus menyiapkan sumber daya manusia di internal perusahaan untuk menerima dan mampu mengoperasikan sistem tersebut agar tujuan implementasi teknologi tersebut tercapai.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...