Techbiz.id – Windows 10 diberitakan memiliki celah keamanan dan saat ini sedang aktif diserang.Penyerang menggunakan kelemahan Windows bersamaan dengan “bug” di Chrome yang Google telah perbaiki.
Bug ini membantu penyerang untuk menghindar dari “sandbox” Chrome, kemudian mengisolasi diri dari aplikasi lain untuk kemudian menjalankan “malware” di sistem operasi.
Project Zero, tim elite keamanan sistem dari Google yang mempunyai spesialisasi memburu “bug” dan celah-celah yang dapat dimasuki hacker di sistem operasi dan aplikasi melaporkan bahwa, celah yang mereka temukan ini mengijinkan hacker untuk membuat atau merubah akses pengguna di dalam system Windows 10 dan Windows 7. Kerapuhan ini juga memberi keleluasaan hacker untuk menanam “malware” di komputer yang menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasinya.
Melalui twitnya, kepala teknikal Project Zero Ben Hawkes mengatakan bahwa, Microsoft berencana akan meluncurkan perbaikan pada 10 November yang akan datang atau seminggu setelah masalah ini diumumkan.
Baca juga: Belanja Daring Logam Mulia Emas Dinilai Semakin Aman
Dilansir dari LaptopMag, Google melaporkan bahwa celah ini sedang aktif diserang tetapi masih belum dapat dipastikan siapa dibalik aksi penyerangan ini. Penyerangan ini menyasar target-target tertentu seperti selebriti dan politikus.
Meskipun terdengar sangat mengkhawatirkan, anda tidak perlu melakukan tindakan drastis tetapi sangat direkomendasikan untuk menggunakan anti virus agar data-data anda terlindungi sampai Microsoft meluncurkan perbaikan atau peningkatan keamanan yang dijadwalkan akan hadir di pertengahan November 2020.
Dikutip dari Techcrunch, Microsoft mengatakan akan menginvestigasi semua laporan terkait masalah keamanan dan akan memberikan update informasi secepatnya. Ini adalah sebagai bagian dari komitmen Microsoft kepada para pelanggan.
Meskipun saat ini tim peneliti mereka sedang mengerjakan sesuatu yang dikejar oleh tenggat waktu tetapi hal seperti ini akan menjadi prioritas untuk dimasukkan dalam kalender proyek pekerjaan mereka.
“Bagi Microsoft, perlindungan maksimum kepada para pelanggan dan pengguna adalah yang utama,” sebut Microsoft.