Jumat, April 26, 2024

Layanan Telekomunikasi di Majene Membaik

Techbiz.id – Layanan telekomunikasi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat sudah mulai berangsur membaik setelah terkena dampak gempabumi berkekuatan 6,2 SR yang terjadi Jumat (15/01/2021) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 WITA. 

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, terdapat 122 unit Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak gempabumi dan kini tengah diupayakan bisa pulih memberikan layanan kepada masyarakat. 

“Operator telekomunikasi yang berada di sana seperti Telkomsel dan Hutchison 3 sudah mulai berfungsi kembali,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/01/2021).

Menteri Johnny menyatakan, saat ini Kementerian Kominfo bersama operator telekomunikasi tengah melakukan pengecekan gangguan yang terdapat pada 122 BTS yang terdampak gempa dari total sebanyak 651 BTS yang ada.  Menurutnya, setelah diketahui penyebab tidak berfungsinya BTS, maka akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi.

Baca juga: Kominfo Uji Coba Sistem Satu Data Vaksinasi Covid-19

“Sejauh ini sebanyak 122 yang tidak berfungsi. Mudah-mudahan power supply saja, tapi kalau ada kerusakan struktural bangunan atau jaringan memerlukan waktu sedikit lebih lama,” jelasnya.

Menurut Menteri Kominfo, operator telekomunikasi juga berupaya memulihkan layanan dengan menyediakan genset untuk mengalirkan listrik. Hingga siang hari, dilaporkan BPBD Majene, listrik masih padam dan sinyal layanan telekomunikasi mengalami gangguan.

“Jika, BTS tersebut hanya mengalami masalah gangguan aliran listrik, maka pihaknya telah menyediakan genset untuk mengalirkan listrik ke sana. Sehingga, jaringan telekomunikasi yang bisa kembali seperti sediakala,” ungkapnya.

Kementerian Kominfo bersama operator telekomunikasi berkomitmen memberikan pelayanan telekomunikasi berkualitas kepada wilayah terdampak gempabumi di Majene.

“Mengingat, jaringan telekomunikasi faktor vital yang diperlukan dalam penanganan tanggap darurat, pasca gempa yang terjadi. Kita akan melakukan back up telekomunikasi di Majene,” tandas Menteri Johnny.

Selain itu, Menteri Kominfo menyatakan telah mengirimkan Very-Small-Aperture Terminal (VSAT) ke wilayah terdampak gempabumi untuk mendukung layanan telekomunikasi yang dibutuhkan dalam masa tanggap darurat.  

Menurut Menteri Johnny, layanan telekomunikasi tanggap darurat memiliki peranan penting dalam penanganan gempabumi di Majene. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo lebih mementingkan dukungan jaringan telekomunikasi khusus yang bisa memudahkan tim tanggap darurat di lapangan.

“Tujuannya, penanganan gempa yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih cepat. Karena, jaringan ini langsung tersambung dengan satelit yang dimiliki oleh Kominfo. Mengatasi kebutuhan mendesak Kominfo mengirimkam VSAT untuk digunakan oleh layanan medis dan tanggap darurat,” jelasnya.

Akibat gempabumi yang memutus aliran listrik, BTS layanan telekomunikasi seluler di Majene, Mamuju Tengah, dan Polewali Mandar dilaporkan tidak bisa berfungsi. BTS yang mengalami gangguan akibat gempa berjumlah 122 site dari 651 total site di Majene dan kabupaten sekitarnya atau 18,7 persen. Sedangkan sisanya, dilaporkan masih dapat melayani kebutuhan komunikasi para pelanggan di wilayah yang terdampak bencana tersebut.

Direktur Jenderal Penyelenggaran Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M Ramli menegaskan komitmen bersama operator seluler untuk memberikan pelayanan telekomunikasi berkualitas di wilayah terdampak bencana gempabumi di Kabupaten Majene.

“Kementerian Kominfo melalui Ditjen PPI sudah meminta operator seluler berupaya keras dalam pemulihan sebagian BTS yang terdampak bencana gempa bumi,” ujarnya.

Dirjen Ramli menegaskan pihaknya memastikan memberikan pelayanan telekomunikasi di wilayah tersebut seperti sediakala dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga, langkah tanggap darurat yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah dapat dilakukan secara optimal

Menurut Dirjen PPI operator seluler  telah melakukan sejumlah langkah untuk menindaklanjuti situasi itu dengan menggunakan genset untuk menyalakan BTS dan melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga.

Operator seluler XL Axiata memastikan jaringan masih dapat beroperasi dan digunakan masyarakat, hanya beberapa titik yag terdampak karena adanya pemadaman listrik dari PLN yaitu 18 BTS di Kabupaten Majene, 12 BTS di Kabupaten Mamuju Utara dan 39 BTS di Kabupaten Mamuju.

Menurut Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih, saat ini tim teknis XL Axiata juga telah berada di lapangan guna mengantisipasinya dengan menyalakan genset dan mengecek semua infrastruktur jaringan yang ada di sana.

Selain itu, tim dari pusat monitoring telah melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga. Apalagi, di saat bencana seperti ini, layanan telekomunikasi dan data sangat dibutuhkan, baik oleh warga korban, juga aparat penanggulangan bencana. Secara keseluruhan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat, termasuk di sekitar lokasi bencana dilayani oleh sekitar 315 BTS XL Axiata

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...