Sabtu, April 20, 2024

Akhir 2021 AWS Buka Pusat Data di Indonesia, Ini Manfaatnya

Techbiz.id – Sesuai dengan rencana, Amazon Web Services (AWS) akan membuka pusat data atau data center di Indonesia pada akhir 2021 walaupun saat ini dalam pandemi COVID-19.

“Kami berharap pembukaan Region AWS Asia Pacific (Jakarta) sudah bisa dilakukan di akhir tahun 2021 atau awal 2022,” ungkap Country Leader PT Amazon Web Services Indonesia, Gunawan Susanto kepada Techbiz ID.

Lokasi pembangunan Region dijelaskan Gunawan didasarkan atas sejumlah faktor pertimbangan. Pertimbangan mengenai lokasi terkait dengan sejauh mana cakupan geografis wilayah yang nantinya akan dapat menikmati layanan dengan tingkat latency yang rendah, karena saat ini hampir semua aplikasi membutuhkan waktu respons yang cepat agar dapat berjalan dengan optimal.

Gunawan berharap pembangunan pusat data ini akan dapat mendukung berbagai perusahaan, organisasi, dan pelaku bisnis dalam menghadirkan tingkat latency yang rendah bagi end users mereka di seluruh Indonesia, serta menjadikan makin banyak organisasi mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi mutakhir, seperti Artificial Intelligence, Machine Learning, Internet of Things (IoT), layanan mobile, hingga mendorong tumbuhnya inovasi.

Baca juga: AWS Tawarkan Layanan Bayar Sesuai Kapasitas

“Pelanggan-pelanggan AWS nantinya akan bisa menyimpan data mereka di Indonesia. Pembukaan Region di Indonesia ini diharapkan akan mendukung akses ke infrastruktur AWS yang rendah latency bagi pelanggan di negara-negara kawasan Asia Pasifik Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Kamboja,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Gunawan, AWS membangun data center di sejumlah Region serta di berbagai Availability Zones di masing-masing Region sebagai bentuk komitmen AWS dalam menghadirkan ketahanan yang tinggi dalam menghadapi setiap disrupsi yang terjadi.

data center aws

Data center AWS dilengkapi dengan koneksi excess bandwidth secara signifikan, sehingga apabila terjadi disrupsi, masih ada kapasitas yang memadahi untuk mendukung load-balancing trafik ke lokasi-lokasi yang ada. Dengan langkah seperti ini, dampak yang dirasakan oleh pelanggan dapat dipangkas seminimal mungkin.

Kehadiran pusat data di Jakarta ini disampaikan akan memampukan berbagai jenis organisasi untuk menyediakan layanan dengan latensi yang lebih rendah kepada setiap pengguna akhir di seluruh wilayah Indonesia.

“Demi memajukan inovasi, perusahaan Tanah Air juga dapat memanfaatkan teknologi termutakhir seperti Kecerdasan Buatan (AI), Machine Learning, Internet of Things (IoT), jaringan mobile, dan masih banyak lagi,” tegasnya.

Selain itu, pelanggan AWS di Indonesia bisa menyimpan datanya di Indonesia, serta konten mereka tidak akan dapat berpindah kecuali mereka sendiri yang memindahkan. Terakhir, infrastruktur AWS dapat diakses oleh pelanggan di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik dengan tingkat latensi yang lebih rendah.

Manfaat Bisnis

Seperti diketahui, keberadaan cloud sangat bermanfaat dalam mendukung perusahaan melakukan peluncuran serta mampu bersaing di kancah kompetisi global. Di masa kini, makin banyak perusahaan yang mulai membidik hingga ke pasar global. Peluncuran bisnis tak lagi hanya berkutat ke pelanggan-pelanggan lokal.

Dulu, untuk mewujudkan ini bukan perkara yang realistis, akibat terkendala oleh biaya dan waktu terkait dengan pengadaan perangkat IT maupun data center.
Kehadiran cloud membawa angin segar bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi secara lebih cepat dan mudah.

Gunawan mencontohkan, Traveloka membangun bisnisnya di atas AWS dan saat ini menjadi laman terkemuka di bidang industri perjalanan di Indonesia. Traveloka memanfaatkan skalabilitas AWS dalam menyuguhkan informasi seputar kebutuhan untuk travelling hingga di tujuh negara ASEAN, termasuk juga Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapore, hingga India.

Traveloka menurut Gunawan juga menjadi lebih gesit dalam melakukan scale down maupun scale up sumber-sumber daya sesuai dengan tiap-tiap kebutuhan puncak trafik yang beragam di sepanjang tahun.

“Berbagai sektor industri dapat merasakan manfaat dari pembukaan Region AWS Asia Pacific (Jakarta), baik itu perusahaan rintisan, SMB, perusahaan berskala besar, sektor pendidikan, sektor publik, bahkan hingga organisasi-organisas nirlaba,” terang Gunawan.

Mendukung mereka dalam melakukan penskalaan bisnis, menjadi makin gesit, serta mendorong tumbuhnya inovasi melalui pemanfaatan teknologi cloud. Pelanggan AWS meliputi sejumlah perusahaan rintisan, perusahaan berskala besar, hingga sektor publik yang saat ini menjalankan berbagai macam use case di lintas industri dan vertikal.

Peluang terbuka bagi mereka dalam mengoptimalkan seluruh keunggulan dari penawaran AWS melalui jalinan kolaborasi yang terbangun erat serta umpan balik dari pelanggan. Pelanggan-pelanggan di Indonesia yang telah menggunakan AWS saat ini, seperti Amartha, Adskom, Bhinekka, Bizzy, Bridestory, Elevenia, FinAccel, Happyfresh, Haldin, Hara Token, Optik Seis, Jawa Pos, Kumparan, Kompas, Lion Air, and Tokopedia.

Perusahaan rintisan seperti Halodoc (industri layanan kesehatan), Traveloka (hospitality), dan Warung Pintar (ritel) juga telah mengadopsi AWS sebagai fondasi bisnis mereka, sehingga merekapun mampu melakukan penskalaan dengan cepat, memperluas jangkauan geografis mereka dalam hitungan menit.

Perusahaan-perusahaan Indonesia tersebut juga memanfaatkan teknologi AWS dalam mendorong penghematan biaya, mempercepat tumbuhnya inovasi, serta dalam menghadirkan layanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di kawasan.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...