Sabtu, April 20, 2024

Red Hat Sediakan Platform Enterprise Linux 9 untuk Dorong Transformasi

Techbiz.id – Penyedia solusi open source terkemuka di dunia, Red Hat memperkenalkan Red Hat Enterprise Linux 9.

Red Hat Enterprise Linux 9 merupakan sistem operasi Linux yang dirancang untuk mendorong terciptanya lebih banyak inovasi yang konsisten di lingkungan open hybrid cloud, mulai dari bare metal server, hingga penyedia cloud dan edge terjauh di jaringan enterprise.

Menurut Executive Vice President, Products and Technologies, Red Hat, Matthew Hicks,
mulai dari public cloud yang luas dan perangkat edge yang kecil, hingga aplikasi container sederhana dan beban kerja kecerdasan buatan yang kompleks, IT modern dimulai dengan Linux.

“Sebagai platform Linux enterprise terdepan dunia, Red Hat Enterprise Linux 9 hadir di manapun dibutuhkan di seluruh open hybrid cloud dan lebih jauh, memasangkan tulang punggung Linux enterprise terpercaya dengan katalis inovatif komunitas open source. Linux ditempatkan di episentrum evolusi teknologi yang pesat dan Linux tersebut adalah Red Hat Enterprise Linux,” jelasnya.

Platform berbasis Linux ini dirancang untuk mendorong transformasi enterprise yang paralel dengan kekuatan pasar yang terus berkembang dan permintaan pelanggan di dunia IT yang terotomatisasi dan terdistribusi. Platform ini akan tersedia secara umum dalam beberapa minggu mendatang.

Selama dua dekade, Red Hat Enterprise Linux sudah menjadi tulang punggung enterprise IT, baik di pusat data maupun di cloud, dengan menekankan pada pilihan pelanggan dan fleksibilitas.

Baca juga:

Dengan menggunakan platform ini untuk berinovasi, pelanggan Red Hat bisa memilih arsitektur dasar mereka, vendor aplikasi, atau penyedia cloud dengan konsistensi yang diperlukan oleh IT modern. Kalau digabungkan, hasilnya membuat Red Hat Enterprise Linux menjadi episentrum inovasi.

Menurut penelitian IDC yang disponsori Red Hat, nilai ekonomi Red Hat Enterprise Linux global diperkirakan akan melampaui angka USD13 triliun, pada 2022. Ini termasuk dukungan pada aktivitas bisnis pelanggan Red Hat, yang diestimasikan akan memberikan keuntungan finansial total sebesar USD1,7 triliun, pada 2022.

Dibangun dengan inovasi tanpa henti selama puluhan tahun, versi terbaru dari platform Linux enterprise yang terkemuka di dunia itu adalah production release yang pertama, yang dikembangkan dari CentOS Stream, yaitu distribusi Linux yang tak berkesudahan, yang berada di depan Red Hat Enterprise Linux.

Pendekatan ini membantu ekosistem Red Hat Enterprise Linux yang lebih luas, mulai dari mitra, pelanggan, hingga pengguna independen, untuk memberikan masukan, code dan update fitur kepada platform Linux enterprise terkemuka di dunia itu.

IDC memperkirakan bahwa, pada tahun 2023, 40 persen dari (perusahaan) G2000 (akan) mengatur ulang proses pemilihan cloud untuk fokus pada outcome bisnis ketimbang persyaratan IT, memberikan nilai untuk akses ke portofolio penyedia, mulai dari perangkat hingga edge, dan dari data hingga ekosistem.

Bagi Red Hat, ini mengindikasikan bahwa platform terstandarisasi yang bisa menjangkau semua jejak ini dan memberikan pengalaman yang dioptimalkan untuk inovasi dan stabilitas produksi, sangatlah penting.

Red Hat Enterprise Linux dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan bahkan lebih lagi, memungkinkan tim operasional dan para developer menerapkan inisiatif baru tanpa mengabaikan beban kerja atau sistem yang ada.

Pelanggan bisa menggunakan Red Hat Enterprise Linux di mana saja, dan dengan cara apa saja yang sesuai dengan persyaratan operasional unik mereka dengan ketersediaan yang luas dan opsi deployment di berbagai marketplace cloud besar.

Pelanggan lama bisa memindahkan langganan Red Hat Enterprise Linux ke cloud pilihan mereka dengan Red Hat Cloud Access, sementara setiap pelanggan yang ingin mengadopsi skala dan kekuatan cloud ini bisa menerapkan platform secara on-demand dari marketplace besar penyedia cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, IBM Cloud dan Microsoft Azure.

Ketersediaan luas platform ini juga akan menjangkau hingga edge. Dengan makin besarnya ketertarikan enterprise terhadap komputasi edge dan prediksi bahwa market ini akan bernilai lebih dari seperempat triliun dolar pada 2025, Red Hat Enterprise Linux 9 akan mengikutsertakan beberapa peningkatan penting yang didesain untuk mengatasi kebutuhan IT yang berkembang di edge.

Red Hat Enterprise Linux 9 juga menyoroti upaya Red Hat dalam menyediakan fungsi sistem operasional terpenting sebagai layanan, mulai dengan layanan pembuat gambar baru. Mendukung fungsi yang sudah ada di core platform, layanan ini mendukung kreasi gambar untuk sistem file yang bisa dikustom dan penyedia cloud besar serta teknologi virtualisasi termasuk AWS, Google Cloud, Microsoft Azure dan VMware.

Red Hat dan AWS sudah bekerja sama selama lebih dari satu dekade dalam mendukung versi terbaru Red Hat Enterprise Linux pada peluncurannya di AWS. Yang terbaru, pelanggan bisa menjalankan beban kerja berbasis Red Hat Enterprise Linux di instance AWS yang menggunakan prosesor Graviton yang didesain oleh AWS.

Integrasi Red Hat Enterprise Linux 9 dengan prosesor AWS Graviton membantu mengoptimalkan kinerja harga untuk berbagai beban kerja cloud yang berjalan di Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2).

Red Hat Enterprise Linux 9 akan tersedia secara umum dalam beberapa minggu mendatang melalui Red Hat Customer Portal dan marketplace penyedia cloud besar.

Paltform Red Hat ini juga bisa diakses melalui program Red Hat Developer tanpa biaya yang memberikan pengembang akses ke software, video tutorial, demo, panduan untuk mulai, dokumentasi dan banyak lagi.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...