Techbiz.id – Berdasarkan penelitian global yang dilakukan Zebra Technologies ditemukan bahwa Hampir 9 dari 10 operator gudang di dunia setuju bahwa mereka harus mengimplementasikan teknologi baru untuk memiliki daya saing di ekonomi.
Disebutkan juga dalam laporan tersebut sebanyak 80% responden mengonfirmasi bahwa pandemi mendorong mereka untuk berkembang dan melakukan modernisasi dengan lebih cepat.
Mereka yang berada di wilayah Asia Pasifik disebutkan merasakan tekanan untuk melakukan modernisasi sama seperti yang lainnya di dunia. Dengan sekitar tiga perempat dari pembuat keputusan di Asia Pasifik mengatakan pandemi sudah mendorong mereka untuk membuat perubahan.
Mereka mengubah fokus dan menghabiskan anggaran paling besar untuk teknologi yang mendukung perluasan tenaga kerja dan otomatisasi alur kerja.
Sebagai contoh, lebih dari 9 dari 10 operator di semua wilayah, termasuk Asia Pasifik mengindikasikan bahwa mereka akan meningkatkan penggunaan wearable, mobile printer dan rugged tablet dalam beberapa tahun mendatang, bersama dengan mobile dimensioning software yang mengotomatisasi pengukuran parsel dan karton.
Selain itu, 27% operator gudang di dunia dan di Asia Pasifik sudah menggunakan beberapa jenis autonomous mobile robots (AMR) saat ini. Dalam lima tahun, jumlah ini diperkirakan akan bertambah hingga 92% di Asia Pasifik dan 90% di seluruh dunia.
Baca juga: Zebra Tawarkan Sensor Jarak untuk Social Distancing
“Disrupsi akibat peristiwa yang terjadi di dunia baru-baru ini menekankan pentingnya rantai pasokan yang resilien dan fleksibel. Yang menggembirakan, operator gudang di Asia Pasifik sudah mengambil langkah proaktif, di mana penelitian kami menunjukkan bahwa 84% dari mereka kini merasa lebih nyaman mengintegrasikan teknologi baru untuk menunjang operasional dan infrastruktur mereka,” ucap Aik Jin Tan, APAC Vertical Solutions Lead for Manufacturing, Machine Vision/Fixed Industrial Scanning, Zebra Technologies.
Staf gudang juga jadi lebih nyaman dengan penggunaan teknologi canggih oleh perusahaan. Kurang dari separuh (45%) staf mengatakan bahwa perusahaan menaikkan upah mereka atau menawarkan bonus di tengah pembatasan tenaga kerja. Namun sebagian besar (82%) merasakan dampak positif dari situasi tersebut.
Tren ini terus berlanjut di Asia Pasifik, di mana 9 dari 10 staf gudang merasakan dampak positif walaupun hanya 34% yang menyebutkan kalau perusahaan mereka menaikkan upah.
Perusahaan memperbaiki kondisi kerja dengan cara lain, seperti memberikan mereka lebih banyak teknologi untuk digunakan saat bekerja dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan waktu kerja yang lebih fleksibel.
Bahkan, lebih dari 9 dari 10 staf gudang di dunia setuju pada tingkat tertentu bahwa kemajuan teknologi akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih menarik bagi karyawan, bahkan di tengah ketatnya rantai pasokan, permintaan melonjak, dan ada tekanan yang meningkat untuk memenuhi tenggat waktu yang lebih sempit.
Simak artikel menarik lainnya: