Sabtu, April 27, 2024

GSMA: Jaringan Internet Merata, Kesenjangan Tetap Masih Ada

Techbiz,id – Saat ini, jaringan broadband seluler sudah mencakup sekitar 96% dari
populasi Asia Pasifik. Hal ini pun mejadi bukti investasi operator dalam infrastruktur 3G, 4G dan, sekarang, 5G.

Namun demikian, hanya 44% dari populasi kawasan ini (1,23 miliar pengguna) saja yang menggunakan layanan internet seluler. Berdasarkan laporan terbaru GSMA yang berjudul Mobile Economy Asia Pacific 2022 disebutkan, alasan ketimpangan ini termasuk karena kurangnya keterampilan digital, keterjangkauan, dan masalah keamanan online.

“Mengatasi kesenjangan penggunaan dan memperluas manfaat internet untuk lebih banyak orang di masyarakat itu sangat penting. Hal ini membutuhkan upaya bersama oleh berbagai pemangku kepentingan yang bekerja bersama operator seluler dan pemain ekosistem lainnya seperti produsen perangkat dan pembuat konten digital, untuk mendorong adopsi dan mengatasi hambatan yang ada saat ini,” kata GSMA Head of Asia Pacific, Julian Gorman.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa teknologi dan layanan seluler terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi Asia Pasifik, menghasilkan 5% dari PDB di kawasan ini pada tahun 2021, setara dengan dengan nilai ekonomi sebesar USD770.

Baca juga:

Ekosistem ini disebutkan mendukung sekitar 8,8 juta pekerjaan pada tahun 2021 dan memberikan kontribusi besar bagi pendanaan sektor publik, dengan sekitar USD80 miliar yang telah berhasil dikumpulkan melalui perpajakan.

Selain itu, GSMAjuga menyebutkan bahwa adopsi 5G akan dipercepat di seluruh kawasan Asia Pasifik seiring dengan berkembangnya jejak teknologi. Saat ini, jaringan 5G telah tersedia secara komersial di 14 pasar, termasuk di India dan Vietnam, yang akan segera diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.

Menurut laporan tersebut, pada tahun 2025, akan ada lebih dari 400 juta koneksi 5G, setara dengan lebih dari 14% dari total koneksi seluler di dunia. Perkembangan 5G yang lebih maju di negara-negara seperti Australia, Jepang, Korea Selatan dan di Singapura diperkirakan akan menyumbang 55% dari koneksi di negara tersebut pada tahun 2025.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...