Sabtu, Juli 27, 2024

Bareksa Gandeng Ovo untuk Genjot Penjualan

Techbiz.id – Bareksa terus melakukan usaha strategis untuk mengenjot penjualannya dan saat ini dilaporkan tengah menggodok kerjasama strategis dengan OVO.

Karaniya Dharmasaputra, Co-Founder/CEO menerangkan, sinergi platform e-investing dan e-wallet akan secara signifikan terus mendemokratisasi pasar Surat Berharga Negara (SBN) sehingga masyarakat luas akan memiliki akses yang semakin mudah dan terjangkau.

Langkah ini punya arti strategis, karena ditujukan untuk menjawab kebutuhan negara guna mencari sumber pembiayaan nasional yang baru di segmen ritel dan mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri.

“Untuk ini, kami akan mengkonsultasikan dan meminta masukan dari Bank Indonesia, OJK, dan Kementerian Keuangan.”ujar Karaniya.

Karaniya melihat, sebagai platform e-wallet di Indonesia, OVO memiliki potensi yang sangat besar untuk secara masif memasyarakatkan dan menggenjot nilai penjualan SBN.

Saat ini, OVO telah menjangkau 115 juta perangkat seluler, 87 juta pengguna yang tersebar di 354 kota di seluruh Indonesia, dengan pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai sekitar 11-12 juta.

“Ini daya yang sangat besar untuk mendorong pasar surat utang negara ke tahapan berikutnya.”kata Karaniya.

Perlu diketahui, baru – baru ini, Kementerian Keuangan RI menganugerahkan kepada Bareksa, sebagai Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara (Midis SBSN) Terbaik Kategori Non Bank 2019. Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

Karaniya menyebutkan, perhargaan ini kembali menjadi bukti bahwa pemanfaatan fintech memiliki peran yang semakin penting untuk mendemokratisasi dunia keuangan nasional dan mengatasi masalah dangkalnya pasar keuangan yang merupakan problem laten kita selama ini.

“Penghargaan ini juga merupakan bukti bahwa dorongan dan dukungan Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia, dalam pemanfaatan tekfin merupakan langkah yang tepat. Kami sangat berterima kasih atas berbagai kebijakan progresif pemerintahan Presiden Jokowi yang terus mendorong perkembangan ekonomi-digital dan tekfin di Indonesia,” tutur Karaniya.

Bareksa merupakan satu dari dua perusahaan fintech yang pertama kali diberi mandat oleh Kementerian Keuangan, bersama delapan bank papan atas, untuk menjual Surat Utang Negara (SUN) ritel di pasar perdana domestik secara online. Penunjukan ini dilakukan pada April 2018 lalu.

Savings Bond Ritel seri SBR003 adalah produk SBN ritel pertama yang ditawarkan secara online. Pada November 2018, Bareksa mulai mendukung penjualan SBSN ritel untuk Sukuk Tabungan seri ST002. Masyarakat bisa membeli secara online dengan nilai minimal Rp1 juta melalui sbn.bareksa.com.

Sejauh ini, Bareksa sudah mendukung Kementerian Keuangan menjual 12 seri SBN ritel, terdiri dari enam seri SBR (SBR003-008), lima seri ST (ST002-006), dan satu seri Obligasi Ritel Indonesia (ORI016). Jumlah investor SBN di Bareksa tercatat hampir mencapai 25 ribu–sekitar delapan persen dari total investor SBN yang tercatat di Kustodian Sentral Efek (KSEI) sebanyak 313 ribu.

Dalam setahun, total nilai SBN yang dibeli melalui Bareksa hingga Desember 2019 meningkat 217 persen. Pembelian SBN di Bareksa didominasi oleh segmen investor ritel, dengan nilai pembelian kurang dari Rp10 juta per investor. Dengan tingkat keritelan tinggi seperti ini, Bareksa memberikan kontribusi terhadap jumlah investor secara signifikan, rata-rata penetrasi sebesar 10,2% di masing-masing seri.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...