Sabtu, Mei 4, 2024

4 Rekomendasi dalam Whitepaper Keamanan Siber Indonesia

Techbiz.id – Center for Digital Society (CfDS) dan Onno Center mengeluarkan rekomendasi keamanan siber Indonesia dalam whitepaper yang telah disusun dan mendaat dukungan TikTok

Dukungan yang diberikan TikTok dalam penyusunan whitepaper keamanan siber yang dilakukan oleh Center for Digital Society (CfDS) di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Onno Center.

Dukungan yang diberikan TikTok ini bertepatan dengan bulan keamanan siberdunia yang jatuh pada bulan Oktober.

Berdasarkan survei JakPat, 7 dari 10 orang mengklaim COVID-19 merupakan game changer dimana perpindahan aktivitas luring ke daring menjadi salah satu perubahan besar yang dialami.

Baca juga: TikTok Tunjuk 7 Orang Dewan Keamanan

Sejalan dengan meningkatnya aktivitas di internet di masa pandemi, risiko terjadinya serangan siber juga harus tetap diwaspadai. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan selama semester 1 di tahun 2020, terdeteksi sekitar 149.783.617 serangan siber ke Indonesia dan meningkat lima kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.   

“Perpindahan aktivitas ke ranah digital yang kemungkinan besar tetap terjadi setelah pandemi berakhir ini menuntut masyarakat untuk semakin meningkatkan literasi digitalnya, terutama dalam hal keamanan,” kata Anisa Pratita Kirana Mantovani, Research Manager, CfDS.

Lebih lanjut disampaikan, penyusunan whitepaper turut dilandasi oleh tujuan tersebut, untuk memberdayakan para pengguna dalam mencegah dan menghadapi serangan siber, dan bagaimana para pemangku kepentingan lainnya dapat mengambil perannya.

Sementara itu, Onno W. Purbo, ahli teknologi informasi yang giat menyuarakan literasi digital sekaligus pendiri Onno Center, turut mengamini rekomendasi yang diberikan di dalam whitepaper ini.

“Serangan siber memiliki dampak yang sangat besar, baik untuk perusahaan maupun untuk pengguna, belum lagi jika urusan pemerintah terlibat. Di tengah pandemi yang mendorong kita untuk serba digital ini, kolaborasi antar pemangku kepentingan itu perlu terus disuarakan dan diwujudkan,” ujar Onno.

Dukungan TikTok terhadap penyusunan whitepaper ini disampaikan Arjun Narayan, Director of Trust & Safety, TikTok APAC, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus membangun lingkungan yang aman dan nyaman kepada pengguna.

“Kita ada di posisi terkuat saat bekerja bersama. Kami berkomitmen untuk membangun lingkungan yang nyaman kepada para pengguna, selagi melindungi keamanan platform kami dari tantangan industri. Kami ingin pengguna mendapatkan pengalaman internet yang terbaik, yang berarti bisa berkreasi dengan aman. Karena itulah, keamanan pengguna menjadi prioritas kami,” katanya

Sementara itu, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina, Donny Eryastha menyampaikan, TikTok sekarang memasuki tahun ketiga di Indonesia dan menjadi rumah dari kreativitas bagi banyak masyarakat Indonesia.

“Kami mendukung kerjasama antara CfDS dan Onno Center dan menyambut rekomendasi untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para pemangku kepentingan. Hal ini tentunya untuk meningkatkan keamanan serta memberdayakan pengguna agar lebih aman di internet,” kata Donny.

Rekomendasi yang diberikan dalam whitepaper mengenai keamanan siber indonesia yaitu:

○       Pemerintah melanjutkan kepemimpinan di dalam transformasi digital, menciptakan regulasi yang sejalan dengan industri;

○       Pentingnya transparansi di tingkat perusahaan tentang kebijakan dan praktik keamanan siber, agar dapat memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan;

○       Peningkatan sumber daya melalui riset dan pengembangan, serta mempercepat literasi digital untuk memberdayakan pengguna dalam hal keamanan digital;

○       Kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk bersama-sama melindungi dunia siber.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...