Sabtu, April 27, 2024

Memiliki Nilai Hingga Triliunan, Apa Itu NFT?

Techbiz.id – Belakangan ini istilah Non Fungible Token (NFT) sangatlah populer. Kehadirannya berhasil menyita perhatian di tengah berkembangnya uang kripto seperti bitcoin, ethereum, ripple, dan sebagainya. 

Apalagi, nilai jual dari NFT memiliki angka yang sangat fantastis. Bahkan, sebuah karya seni digital bertajuk Everydays, the First 5,000 Images karya desainer grafis Michael Beeple Joseph Winkelmann sukses terjual sebesar 69 juta US Dollar atau setara Rp1 triliun. Terdengar cukup mengejutkan. Namun, itulah fakta yang terjadi berkat NFT.

Lantas apa itu NFT? Mari Kita simak ulasan lengkapnya berikut ini

Apa Itu NFT?

Bagi Kalian yang belum memahami apa itu NFT alias Non Fungible Token merupakan sebuah aset digital yang tidak dapat ditukarkan. Secara singkat, teknologi NFT mampu mengubah karya digital menjadi sebuah aset unik yang dapat diverifikasi dengan memanfaatkan Blockchain.

Aset digital itu sendiri bisa meliputi berbagai macam karya seni digital, seperti GIF, video, bahkan sebuah cuitan dari Twitter. Semua NFT akan tercatat dalam blockchain dengan kode unik tertentu.

Menariknya, ketika NFT sudah tercatat di blockchain, maka aset digital tak akan bisa direplikasi atau diduplikasi. Namun, melalui Blockchain, seseorang secara transparan bisa melakukan pelacakan kode unik NFT untuk mengetahui siapa penerbit, pembeli pertama hingga pemilik aset terkini.

Perlu dicatat bahwa, NFT tak bisa mencegah seseorang untuk memiliki salinan aset digital tersebut, Namun, pada akhirnya hanya pemilik sah NFT yang memiliki aset asli. Jual beli NFT itu sendiri dapat dilakukan dengan mata uang kripto, seperti halnya Etherum (ETH) yang paling sering digunakan.

NFT juga dapat dibeli dengan token ERC-20 lainnya, seperti WAX dan Flow. Adapun pasar NFT yang bisa dijumpai meliputi OpenSea, Mintable, NIfty Gateaway serta Rarible. Tersedia juga pasar khusus, seperti Valuables yang digunakan untuk menjual cuitan dari CEO Twitter, Jack Dorsey.

Apa Perbedaan NFT dengan Bitcoin (Cryptocurrency)?

apa itu NFT, NFT Adalah, Perbedaan Bitcoin dengan NFT

Usai mengetahui apa itu NFT, beberapa dari Kalian mungkin berpikir aset digital itu serupa dengan Cryptocurrency seperti halnya Bitcoin. Namun, kenyataannya tidak demikian. Baik NFT maupun sejenis Cryptocurrency seperti Bitcoin tidak bisa disejajarkan.

Perbedaan utama yang paling bisa dikenali adalah melalui kata ‘fungible’ yang melekat pada Cryptocrrency. Kata itu mengisyaratkan bahwa aset dapat ditukar dengan objek yang memiliki nilai serupa. Misalnya, 10 Bitcoin dapat ditukar dengan objek seharga 10 Bitcoin. Namun, berbeda halnya dengan NFT yang bersifat Non Fungible alias tidak dapat ditukarkan. 

Selain itu, NFT juga memiliki keunikan, dimana aset digital hanya bisa dijual melalui mekanisme lelang. Tak seperti Cryptocurrency sejenis Bitcoin yang bisa dengan mudah ditukarkan ketika harga jual tengah naik. Apalagi, setiap NFT dibekali dengan kode unik tertentu yang menyatakan bukti sah kepemilikan. Semua aspek inilah yang menjadikan NFT sebagai aset digital, bukan sejenis Cryptocurrency.

Kepopuleran NFT di 2021

Apa itu NFT, kepanjangan NFT, NFT adalah, NOn Fungible Token, Aset Digital NFT, Perbedaan NFT dengan Bitcoin

NFT sendiri bukanlah hal yang baru ditemukan pada 2021. Namun, popularitasnya semakin meningkat usai cuitan pertama CEO Twitter Jack Dorsey, yang juga menjadi tweet pertama di platform itu, terjual seharga 2,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 41,47 miliar sebagai aset NFT.

Tak hanya itu, popularitas NFT kian mendulang setelah sebuah karya seni digital bertajuk Everydays, the First 5,000 Images karya desainer grafis Michael Beeple Joseph Winkelmann sukses terjual sebesar 69 juta US Dollar atau setara Rp1 triliun melalui balai lelang kesohor internasional Christie’s.

Baca juga: Zipmex Fasilitasi Pembelian Lamborghini dengan Bitcoin

Sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, penggunaan NFT saat ini telah disempurnakan saat “ahli teknologi kreatif” John Watkinson dan Matt Hall meluncurkan proyek Cryptopunks pada Juni 2017. Keduanya membuat sekaligus membagikan secara gratis 10.000 avatar NFT di Blockchain. Setiap avatar memiliki desain unik dan berbeda satu sama lain. 

Kemudian, pemilik yang pertama kali mengklaim avatar itu lalu menjualnya lagi, hingga pada akhirnya pasar Cryptopunks pun terbentuk. Adapun pasar Cryptopunks inilah yang jadi bukti eksisnya para kolektor benda digital yang unik dan langka. Penggunaan NFT jadi makin populer lagi pada Oktober 2017, kala diluncurkannya kucing digital CryptoKitties. Beberapa kucing virtual ini bahkan berharga di atas 100 ribu Dollar AS.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...